Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayam di Mojokerto Divaksinasi

Kompas.com - 24/02/2011, 22:09 WIB

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Untuk menghindari ancaman flu burung, peternak ayam Broiler alias ayam pedaging mengantisipasinya dengan pemberian vaksinasi virus H5N1 sejak anak ayam berusia satu minggu. Hal itu dilakukan agar daging ayam tetap aman dikonsumsi.

"Selama ini aman-aman saja, tidak ada ternak milik saya yang terserang flu burung, karena sejak usia satu minggu sudah disuntik vaksin H5N1," kata Hadi Cahyono (46), Peternak Ayam Broiler, Kamis (24/2/2011), di Desa Pohkecek, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto.

Ia mengatakan, agar ternak ayam terbebas dari pelbagai penyakit dan virus, pihaknya menggunakan kandang modern alias close house di atas areal seluas 8 meter x 60 meter yang mampu menampung 10.000 ekor ayam Broiler.

"Dari 10.000 bibit (DOC) yang dipasok dari anak perusahaan Phokphan di Kediri memang tidak semua hidup dan tumbuh besar, karena berbagai faktor termasuk penyakit, namun saya sudah mengantisipasinya dengan pemberian obat antibiotik," katanya.

Hadi mengatakan, serangan penyakit yang umumnya mendera ternak ayam Broiler adalah penyakit Ngorok dan Gumburuh, namun hal itu bisa ditangangi dengan cara pemberian obat dan vaksinasi. "Ayam Broiler usia 14 hari saya vaksinasi dengan vaksin Gumburuh untuk kekebalan tubuh," tuturnya.

Berternak ayam Broiler alias ayam pedaging, kata dia, susah-susah-gampang dan membutuhkan perawatan ekstra, termasuk ketercukupkan pakan dan pemeliharaan kebersihan lingkungan kandang. "Setiap kali usai panen ternak ayam saat usia ayam Broiler sudah mencapai usia 33 hari, kandang ternak saya bersihkan dengan antiseptik," katanya.

Dikatakan, untuk membersihkan kandang ayam Broiler sehabis panen ternak, pihaknya menyerahkan kepada 2 orang karyawannya dengan imbalan borongan sebesar Rp 600.000. "Terserah apakah mengajak orang lain untuk membersihkan kandang, ataupun dikerjakan sendiri asalkan semuanya beres dan siap untuk kembali dipakai beternak ayam Broiler," katanya.

Menyoal omset ternak ayam Broiler, Hadi mengatakan, rata-rata Rp 6 juta perbulan. "Biaya operasinal beternak ayam Broiler itu mahal dan untuk satu periode 33 hari sampai 50 hari bisa mencapai Rp 14 juta," katanya.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Mojokerto maupun Kepala Bagian Kesehatan Hewan (Keswan) ketika hendak dikonfirmasi seputar ancaman flu burung tidak berada di tempat, karena sedang ada rapat dinas di Surabaya. Namun demikian, dari obrolan dengan staf Keswan, sampai sekarang ini belum ada laporan yang masuk menyangkut kematian ternak akibat flu burung. "Sampai sekarang belum ada laporan yang masuk," kata staf Keswan, Dinas Peternakan Kabupaten Mojokerto. (TIF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com