Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 61.000 Kematian Per Tahun akibat TB

Kompas.com - 25/02/2011, 09:29 WIB

Jakarta, Kompas - Masih ada kematian 61.000 orang per tahun akibat tuberkulosis meski peringkat Indonesia sudah turun dari nomor tiga ke lima sebagai negara dengan jumlah kasus tuberkulosis terbanyak di dunia.

Hasil evaluasi yang dilakukan Joint External Tuberculosis Monitoring Mission (JEMM) menyebutkan, setiap tahun sekitar 300.000 orang terdiagnosis TB dengan angka kematian mencapai 61.000 orang. ”Dengan populasi penduduk yang besar, tantangan yang dihadapi Pemerintah Indonesia dalam mengatasi TB cukup berat,” kata Jaap Broekmans, Ketua Misi JEMM, Kamis (24/2) di Jakarta, saat mengevaluasi pelaksanaan pengendalian TB di Indonesia.

JEMM adalah tim yang beranggotakan para pakar TB dari dalam dan luar negeri yang bertugas mengevaluasi program pengendalian TB sejak tahun 2003. Hadir dalam pertemuan itu Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dan wakil Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan kuman Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini ditularkan lewat udara melalui percikan dahak penderita TB. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi bisa juga menyerang organ tubuh lain.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, seperti diungkapkan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tjandra Yoga Aditama, angka kematian akibat TB tahun 2001 tercatat 140.000 orang. Salah satu kendala dalam pemberantasan TB, kata Yoga, adalah kuman TB yang kebal terhadap segala macam obat (multidrug resistance).

Di Indonesia sebanyak 1,8 persen dari kasus baru TB disebabkan kuman bersifat kebal obat. Salah satu penyebab kuman TB kebal obat adalah perilaku penderita TB sendiri, seperti tidak disiplin minum obat, minum obat tidak sesuai ketentuan, atau putus berobat. TB bisa disembuhkan bila pasien rutin berobat selama enam bulan tanpa putus.

Kendala yang dihadapi pemerintah adalah kesinambungan dana pengendalian TB. Selain itu, masih diupayakan keterlibatan rumah sakit dalam implementasi strategi DOTS (directly observed therapy shortcourse). Dari 1.523 rumah sakit, hanya 38 persen yang melaksanakan DOTS.

Menkes mengatakan, pemerintah berkomitmen memberantas TB dengan meningkatkan anggaran penanganan TB sampai 300 persen. Anggaran ini untuk menyediakan obat-obatan TB yang disalurkan ke puskesmas. ”Anggaran ini cukup untuk mengobati 300.000 kasus TB,” katanya.

Endang mengakui, Indonesia masih menggantungkan dana dari luar negeri. Sebanyak 50 persen dana yang digunakan merupakan bantuan dari luar negeri. (IND)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com