Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temulawak untuk Atasi Masalah Haid

Kompas.com - 01/03/2011, 12:20 WIB

KOMPAS.com — Jamu dan tanaman obat-obatan lain bisa digunakan sebagai bagian dari metode preventif dari kondisi tubuh yang kurang nyaman. Menurut Prof HM Hembing Wijayakusuma dalam bukunya, Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit, pengobatan dengan herbal perlu dilakukan secara teratur dan sabar karena tak langsung terasa khasiatnya, tetapi konstruktif. Karena sifatnya itu, herbal tidak dianjurkan sebagai pengobatan utama.

Salah satu keluhan yang paling sering dirasakan wanita adalah masalah haid, seperti nyeri haid dan haid tidak lancar. Untuk mengatasinya, coba lakukan terapi dengan jamu atau tanaman herbal temulawak berikut:

Nyeri haid

Nyeri haid adalah keluhan tersering yang dilontarkan wanita. Untuk mengobati dengan cara alami, coba buat resep Jamu Dilep I (nomor 4) Nyonya Meneer berikut:

Bahan
10 gram temulawak dikeripik
10 gram kunyit
10 gram daun mandarin

Cara pembuatan
1. Campur seluruh bahan dalam panci berisi 1 liter air, rebus hingga air menjadi setengah liter.
2. Minum tiga kali sehari masing-masing 2 cangkir.

Haid tidak teratur
Darah haid yang sedikit atau tidak lancar dapat disebabkan oleh kurangnya hormon estrogren dan progesteron atau kurang darah (anemia).
Resep dari Prof HM Hembing Wijayakusuma dalam bukunya, Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit:

Bahan
30 gram temulawak
90 gram daun lidah buaya
Gula aren secukupnya
Asam jawa secukupnya

Cara pembuatan
a. Cuci bersih semua bahan, potong-potong.
b. Rebus dengan 500 cc air, hingga tersisa 200 cc, lalu saring. Minum airnya secara teratur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau