"Kami melihat lebih banyak perubahan di sekitar gen yang terlibat dalam pengiriman sinyal hormon steroid," ungkap Profesor Kingsley.
Menurut peneliti, perubahan juga lebih banyak tampak di sekitar gen-gen yang terlibat dalam perkembangan sistem saraf.
Penelitian juga dilakukan dengan menggunakan tikus di laboratorium untuk mencari dua sekuen DNA. Yang pertama berhubungan dengan gen reseptor androgen, sementara yang kedua berkaitan dengan gen GADD45g yang menekan pertumbuhan sel-sel. Riset pada tikus itu menemukan, gen yang pertama berkaitan dengan genital, sedangkan gen GADD45g berkaitan dengan pertumbuhan otak.
Kingsley mengatakan, hilangnya gen, yang membuat sel-sel otak dapat terus berkembang di bawah kendali, mungkin berkontribusi pada pertumbuhan otak yang lebih besar. Namun, ia menyatakan bahwa hilangnya struktur DNA hanyalah salah satu faktor dalam perkembangan sebuah keturunan baru.
BACA JUGA : Sariawan Bukan karena Kurang Vitamin C
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.