Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disfungsi Seksual Psikogenik, Apa Itu?

Kompas.com - 14/03/2011, 14:49 WIB

KOMPAS.com -  Kalau bicara tentang disfungsi seksual, pikiran kita biasanya tertuju pada disfungsi ereksi laki-laki yang kesulitan membangunkan salah satu alat vitalnya yaitu penis.

Disfungsi seksual jadi disempitkan artinya dengan tujuan kepada kepuasan dan keinginan laki-laki untuk selalu tegar berdiri di hadapan pasangannya. Tidak banyak yang memikirkan kalau wanita juga punya masalah disfungsi seksual yang sama dan itu juga sama tidak menyenangkannya seperti laki-laki yang kesulitan ereksi.

Namun, kali ini lagi-lagi saya berpihak pada laki-laki karena kasus yang akan kita bahas kali ini lebih sering kentara jika pada laki-laki daripada perempuan.

Disfungsi ereksi psikogenik

Ereksi adalah suatu hal yang wajar pada laki-laki normal. Kesiapan dalam hubungan seksual setelah melewati fase arousal ditandai dengan semakin mengerasnya penis yang diakibatkan karena penuhnya pembuluh darah penis.

Ereksi yang baik ditandai dengan kemampuan si laki-laki untuk mempertahankan ereksi sepanjang proses perangsangan sampai fase penetrasi dan sesaat sebelum ejakulasi. Setelah itu ereksi akan lama kelamaan berkurang kekerasannya sampai fase resolusi.

Namun, bagaimana dengan laki-laki yang kesulitan ereksi bila berhubungan badan dengan pasangan sah-nya, tapi tidak dengan wanita lain? Jawabannya adalah Disfungsi Ereksi Psikogenik.

Saya pernah mendapatkan beberapa pasien laki-laki yang mengalami keadaan ini. Kesulitan ereksi jika berhadapan dengan pasangan hidupnya, namun bisa ereksi maksimal ketika berhadapan dengan perempuan lain.

Rasa bersalah membuat kesulitan ereksi semakin menjadi. Si perempuan menjadi merasa rendah diri atau bahkan marah karena menganggap si laki-laki sudah melihatnya tidak menarik lagi. Kemarahan ini bukan menjadikan kondisi ini lebih baik, malah akan membuat keadaan semakin sulit buat kedua belah pihak.

Apa yang harus dilakukan ?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com