Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Lebih Nyaman dengan Laparoskopi

Kompas.com - 25/03/2011, 10:48 WIB

KOMPAS.com - Perkembangan teknologi di bidang medis terutama alat-alat bedah terus mengalami kemajuan. Seiring waktu berjalan, teknologi telah membuat prosedur bedah atau tindakan operasi pun berkembang semakin efektif dan efisien. 

Ketakutan terbesar pasien saat masuk ke ruang operasi salah satunya adalah kekhawatiran mengalami kecacatan karena luka sayatan bekas operasi. Namun saat ini, pasien tidak perlu lagi terlalu merasa khawatir.

Pasalnya, berkat teknologi bedah invasif minimal, luka bekas sayatan operasi tidak lagi besar. Selain itu, waktu penyembuhan pascaoperasi pun relatif jauh lebih cepat.

"Dulu jika seseorang menjalani operasi usus buntu, luka bekas operasinya sangat besar seperti lambang mobil (segitiga), tapi sekarang sangat kecil," papar spesialis dan konsultan bedah saluran cerna dari Rumah Sakit Premier Bintaro Errawan Wiradisuria dalam  bincang kesehatan Penanganan Terkini Problem Saluran Cerna, di Jakarta, Kamis (24/3/2011)..

Bedah invasif minimal adalah alternatif dari bedah konvensional atau operasi terbuka yang menggunakan sayatan besar untuk menjangkau bagian tubuh yang perlu dioperasi. Tindakan bedah invasif minimal disebut juga dengan bedah laparoskopi, di mana pada prosedur ini tidak membutuhkan sayatan besar seperti pada bedah konvensional.

"Luka operasi berkisar antara 1cm, 0,5cm, 0,2cm)," imbuh  Errawan.

Dalam tindakan bedah invasif minimal, sayatan kecil dibuat untuk memasukan alat-alat bedah khusus. Sebuah kamera video dan sumber cahaya yang disebut laparoskop digunakan untuk melihat bagian yang perlu dioperasikan melalui layar monitor.

"Seluruh prosedur operasi dilakukan dengan alat-alat kecil yang dilewatkan melalui tabung kecil (trokar) yang dipasang pada sayatan tersebut sebagai akses masuknya alat-alat," tambahnya.

Keuntungan lain dari prosedur bedah invasif minimal kata Errawan adalah pemulihan peristaltik usus (pergerakan usus) yang lebih cepat. Dengan demikian, pasien dapat lebih cepat mengonsumsi makanan dan minuman pascaoperasi.  Selain itu, dengan luka yang kecil membuat pasien tidak mengalami kerugian dari segi estetik.

Sejauh ini, lanjut Errawan, ada beberapa jenis tindakan yang dapat dilakukan melalui bedah invasif minimal.  Operasi yang dapat dilakukan melalui teknik bedah ini adalah pengangkatan kandung empedu, pengangkatan usus buntu yang meradang, melepas perlekatan usus, menyambung saluran cerna dan pengangkatan tumor di usus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com