KOMPAS.com — Walaupun jarum jam sudah melewati tengah malam, tetapi mata Anda belum mau diajak terpejam. Jika ini sudah terjadi berhari-hari, perlukah sebutir pil pengantar tidur?
"Hal itu tergantung cara kita menangani stres," cetus Mary Susan Esther, Presiden American Academy of Sleep Medicine.
Ia mengatakan, sulit tidur memang menjadi salah satu masalah kebanyakan orang modern. Terlebih di Amerika yang saat ini penduduknya masih berjuang untuk keluar dari krisis ekonomi.
Untuk orang yang menderita insomnia karena stres, ia menganjurkan agar kita meluangkan waktu untuk rileksasi, terutama 2 jam sebelum waktu tidur. Bangun kebiasaan tidur yang sehat, misalnya mematikan lampu, menjauhkan alat elektronik dari kamar, serta mencari teman bicara untuk mengurangi ketegangan pikiran.
Jika usaha-usaha tersebut tidak membuahkan hasil, Susan menganjurkan untuk menemui dokter.
"Dokter akan memutuskan perlu tidaknya pil tidur. Sebaiknya Anda juga tidak membeli pil tidur sembarangan karena penggunaan pil yang tidak terkontrol justru berbahaya," katanya.
Sebuah penelitian menunjukkan penggunaan obat tidur dalam jangka panjang bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya, seperti rasa lelah berkepanjangan, depresi, berjalan sambil tidur, hingga menyetir sambil tidur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.