Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Biarkan Sembelit Berlarut-larut

Kompas.com - 28/03/2011, 12:00 WIB

Kompas.com - Konstipasi atau buang air besar tidak teratur sering dianggap masalah sepele. Padahal, konstipasi atau biasa disebut sembelit yang berlarut-larut bisa menyebabkan penumpukan limbah buangan dan racun pada usus besar.

Perempuan menduduki ranking yang lebih tinggi dibanding pria dalam masalah sembelit. Menurut dr.Cathrine Tjahjadi, hal ini terjadi karena struktur anatomi daerah perut wanita lebih padat dibanding pria. "Daerah abdomen wanita lebih padat karena ada rahim dan indung telur," katanya.

Sembelit juga dipengaruhi banyak faktor, seperti kebiasaan kurang minum, efek samping obat-obatan, depresi, peristaltik usus yang lemah, pola makan kurang serat, serta kebiasaan menunda buang air besar (BAB). Makanan tinggi lemak dan kurang olahraga juga membuat material hasil pencernaan bergerak lambat di usus besar.

Proses buang air besar dimulai dari gerakan peristaltik usus besar yang mengantarkan tinja ke rektum (poros usus) untuk dikeluarkan. Tinja masuk dan meregangkan pipa poros usus diikuti relaksasi otot lingkar dubur dan kontraksi otot dasar panggul. Poros usus akan mengeluarkan isinya dengan bantuan kontraksi otot-otot dinding perut.

Deposit limbah buangan yang tidak dikeluarkan bisa menyebabkan kotoran tertinggal di dinding usus. Dalam jangka panjang kotoran atau bakteri jahat yang tertinggal bisa kontak dengan dinding usus dan menyebabkan peradangan, bahkan kanker.

"Toksin-toksin yang terserap di usus besar juga bisa menghambat proses penyerapan nutrisi, menimbulkan reaksi alergi, bahkan menyebabkan penyakit jika sistem imun tubuh sedang lemah,'" jelas dr.Cathrine, ahli detoksifikasi dari Klinik Suisse Jakarta.

Karena itulah sembelit jangan dibiarkan menjadi kronis. Konstipasi kronis mengacu pada BAB yang tidak teratur, tinjanya mengeras dan sulit keluar.

Untuk mencegah konstipasi, minumlah air sedikitnya 8 gelas sehari ditambah banyak makan buah dan sayuran. Lakukan olahraga secara teratur karena olahraga membantu merangsang kontraksi BAB.

Berhati-hatilah menggunakan pembersih kolon atau obat pencahar secara berulang kali karena bisa menghilangkan mineral tubuh dan ini  membahayakan. Obat pencahar juga bisa membuat sembelit semakin hebat.

Untuk konstipasi kronik, Anda bisa melakukan detoksifikasi untuk mengeluarkan kotoran. Selain dengan makanan kaya serat, detoksifikasi juga bisa dilakukan dengan melakukan terapi hidrokolon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com