Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Ferry Soetikno Besarkan Dexa Medica

Kompas.com - 31/03/2011, 19:20 WIB

KOMPAS.com — Dexa Medica, perusahaan farmasi nasional yang lahir di Palembang tahun 1969, dalam 10 tahun terakhir ini masuk dalam lima besar perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia.

Dexa Medica sukses merambah pasar internasional. Selain menguasai pasar dalam negeri dan menjadi lima besar di Indonesia dalam 10 tahun terakhir ini, Dexa Medica juga eksis di pasar global di tujuh negara.

Orang di balik suksesnya Dexa Medica adalah Ferry Soetikno, putra sulung keluarga Rudy Soetikno, pendiri Dexa Medica. Lahir di Palembang, 22 Juni 1961, Ferry Soetikno lulusan SMA Xaverius I Palembang tahun 1979 ini melanjutkan pendidikan di Fakultas Teknik Kimia ITB (1979-1984), dan meraih gelar MSc dari Washington University, AS, dan gelar MBA dari University of Pittsburgh di AS.

Ferry sempat bekerja di perusahaan farmasi di Amerika selama enam tahun (1987-1993). Setelah memiliki pengalaman yang cukup, Ferry kembali ke Indonesia dan memimpin perusahaan farmasi yang didirikan sang ayah.

Berikut ini wawancara dengan Ferry Soetikno, Presiden Direktur PT Dexa Medica, oleh Robert Adhi Kusumaputra dari Kompas.com di Palembang belum lama ini.

Setelah kembali dari Amerika, Anda masuk ke Dexa. Apa tantangannya?
Salah satunya adalah tantangan sebagai profesional, mengadaptasi kultur Indonesia di perusahaan ini. Saya masuk ke Dexa Medica mulus, tidak ada rekayasa, dan tidak mentang-mentang. Saya profesional murni. Secara bertahap, saya mendapat kepercayaan dari atasan.

Ketika terjadi krisis ekonomi 1998, apa yang terjadi pada Dexa?
Dexa mampu melalui masa-masa sulit. Tapi, Dexa tidak mem-PHK satu karyawan pun. Dalam masa krisis 1998, kami mendapat berkah juga karena pembayaran hasil ekspor dalam dollar AS sehingga menjadi cash flow bagi perusahaan.

Apa kiat sukses Anda memimpin dan mengembangkan Dexa Medica sehingga mampu masuk lima besar perusahaan farmasi nasional?
Pertama, tentu saja harus visioner, harus tahu arah dan kebutuhan pasar. Kedua, harus mampu membangun daya saing karena pasar sangat fragmented. Ketiga, membangun tim yang tangguh, yang mau tumbuh bersama perusahaan ini. Dan ini tidak mudah.

Saya meningkatkan eksistensi Dexa Medica. Dalam 10 tahun terakhir ini, Dexa mampu masuk dalam lima besar perusahaan farmasi nasional. Kuncinya adalah delegasi dan pemberdayaan. Kalau memberi delegasi, tanpa kekuasaan, itu percuma karena itu sama dengan boneka. Jadi memberi delegasi dengan otoritas. Itu kuncinya.

Saya tidak malu belajar dari orang lain. Dan Dexa harus memiliki strategi unik dan diferensiasi menghadapi para pesaing. Kami harus memiliki teknologi dengan riset yang baik. Jadi, Dexa harus dipersepsikan berbeda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com