Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Implan Payudara, Aman Gak Sih?

Kompas.com - 05/04/2011, 15:35 WIB

Kompas.com - Penampilan MD, tersangka kasus pembobolan bank, yang bertubuh sintal dengan ukuran payudara besar menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat mengenai kemungkinan ia melakukan operasi pembesaran payudara.

Terlepas dari apakah MD memang melakukan bedah kosmetik untuk memperbaiki penampilan tubuhnya, prosedur pembesaran payudara (breast augmentation) termasuk dalam bedah plastik yang populer di Indonesia.

Minat masyarakat yang semakin besar untuk melakukan perbaikan pada tubuhnya diakui oleh dr.Laurentius Ariawan, Sp.BP, dokter bedah plastik dari Clinique Suisse Jakarta. "Dalam sebulan biasanya saya melakukan implan payudara pada 3-4 pasien. Tapi pada bulan tertentu bisa 10 pasien sebulan," katanya ketika dihubungi Kompas.com.

Menurut dr.Ariawan, jika dilakukan oleh dokter yang berkompeten pada bedah plastik, operasi implan payudara tergolong aman.  "Prosesnya harus betul-betul steril dan implan yang dipakai haruslah yang terbuat dari gel silikon, bukan yang cair," katanya.

Silikon cair tesebut adalah zat berbahaya karena sebenarnya pelumas atau minyak mesin dan berbahaya jika masuk ke dalam jaringan tubuh.

"Dua tahun pertama mungkin bentuknya masih bagus, tapi setelah itu akan terlihat melebar dan menggelambir. Perhatikan saja orang yang melakukan pemancungan hidung dengan silikon cair," katanya.

Untuk implan payudara, bahan yang dipakai adalah silikon berbentuk gel yang akan teraba seperti payudara asli. Kendati begitu silikon gel ini juga bermacam-macam jenisnya.

"Mau yang murah atau yang mahal ada. Tapi yang murah-murah itu biasanya gampang pecah. Implan yang bagus adalah yang dasarnya padat tetapi terasa lunak," papar dokter yang mengambil spesialiasi bedah plastik di Belgia ini.

Untuk perempuan Indonesia yang rata-rata berpayudara kecil, biasanya dokter menggunakan implan berukuran 400-500 cc. Implan payudara yang berkualitas baik biasanya bisa bertahan hingga 20 tahun. "Kalau implan yang murah atau buatan China 3 tahun harus diganti," imbuhnya.

Walaupun menggunakan implan, namun menurut dr.Ariawan payudara tetap bisa peka pada rangsangan, bahkan tidak menggangu proses pemberian ASI. "Jika ukurannya implannya cukup besar pada awalnya memang agak kurang peka tapi dalam 6 bulan biasanya sudah biasa lagi," ujarnya.

Sayangnya prosedur menambah ukuran payudara ini relatif mahal. Untuk sepasang payudara yang Anda idamkan, sedikitnya Anda harus merogoh kocek sekitar 40 juta rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com