Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Perlu Miliki Pola Resistensi Kuman

Kompas.com - 20/04/2011, 08:34 WIB

Salah satunya adalah sebuah bakteri "super" atau superbug yang bernama NDM-1 (New Delhi Metallo-beta-laktamase-1)  yang telah muncul di India, Pakistan, Inggris, Amerika dan berbagai belahan dunia lainnya.

Menurut Iwan, bakteri yang berasal dari India itu menjadi resistan (kebal) terhadap antibiotik yang memang digunakan secara "membabi buta" di rumah sakit-rumah sakit negara tersebut.

"Di sana (India) penggunaan antibiotik luar biasa, akibatnya sekarang tidak ada lagi antibiotik yang dapat digunakan," katanya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengungkapkan bahwa pada 2009, Indonesia merupakan negara dengan kasus tertinggi ke delapan dari 27 negara dengan kasus "multidrug resistance" (MDR) Tuberkulosis (TB) yang disebabkan penggunaan antibiotik yang tidak tepat.

Diperkirakan terdapat 12.209 pasien MDR Tuberkulosis (TB) di seluruh Indonesia pada 2007 dan diperkirakan muncul 6.395 pasien MDR-TB baru setiap tahun.

"Penggunaan antibiotik yang tidak tepat itu bukan hanya terjadi di Indonesia tapi hampir di seluruh dunia. Antibiotik perlu digunakan secara rasional agar tidak menimbulkan masalah resistansi," ujar Menkes dalam peringatan Hari Kesehatan Sedunia beberapa waktu lalu.

Resistensi antimikroba memberikan dampak negatif yang bertingkat terhadap upaya penanggulangan penyakit menular antara lain memperpanjang masa infeksi, memperburuk kondisi klinis, dan mengharuskan penggunaan antimikroba tingkat lanjut yang lebih mahal dengan efek samping dan toksisitas yang lebih besar.

Kementerian Kesehatan juga menerbitkan buku Pedoman Umum Penggunaan Antibiotika yang diharapkan menjadi acuan dalam penggunaan antibiotika bagi tenaga kesehatan di seluruh sarana pelayanan kesehatan, baik milik pemerintah maupun swasta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com