Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asma Bukan Penghalang Tumbuh Kembang

Kompas.com - 30/04/2011, 11:46 WIB

Kompas.com - Penyakit asma sebenarnya bisa diderita orang berbagai usia, namun penyakit ini lebih sering menyerang anak-anak. Selama asma terkendali, anak bisa tetap hidup sehat dan normal.

"Banyak anak asma yang tumbuh sehat, gizinya bagus dan tinggi badannya cukup," cetus dr.Diah Pramita, Sp.A, dokter anak dari Brawijaya Women & Children Hospital, Jakarta.

Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas yang menyebabkan hiperesponsif jalan napas da menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (napas berbunyi "ngik-ngik"), sesak napas, dada terasa berat, dan batuk-batuk, terutama pada malam menjelang dini hari.

Diah mengungkapkan, hal yang terpenting bagi anak penderita asma adalah bagaimana si anak secara baik bisa mengendalikan penyakitnya sehingga tidak sering mengalami kekambuhan. "Kalau tidak kumat, otomatis tumbuh kembangnya tidak akan terganggu," imbuhnya.

Anak yang terserang asma berat bisa terhambat tumbuh kembangnya, sering tidak masuk sekolah, dan daya ingatnya menurun. Bila sering terserang asma, anak akan kekurangan oksigen, sehingga daya ingat turun, lupa beberapa pelajaran.

Agar anak dapat berakvitas dengan normal, Diah menyarankan agar orang tua menghindarkan anak dari pencetus asma. "Alergi merupakan pemicu utama asma, karena itu kenali apa saja yang membuat asma kumat, lalu hindari," katanya.

Alergen atau pencetus asma bisa bermacam-macam, mulai dari makanan tertentu, debu, susu, udara dingin, hingga bulu binatang. Kedisiplinan dalam pengobatan juga memegang peran penting dalam pengendalian asma.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com