Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberian ARV Lebih Dini Cegah Penularan HIV

Kompas.com - 13/05/2011, 09:00 WIB

KOMPAS.com - Bila HIV diterapi sedini mungkin sebelum pasien terlalu sakit, ternyata risiko mereka akan menularkan virus itu pada pasangannya bisa ditekan hingga 96 persen.

Penelitian yang dilakukan di sembilan negara memberikan bukti yang lebih kuat pada teori yang selama ini dipercaya, bahwa pengobatan HIV tidak hanya bermanfaat untuk penderita itu sendiri tapi juga mencegah penularan ke orang lain.

Demikian menurut penelitian awal yang dilakukan oleh National Institute of Health (NIH) di Bostwana, Brazil, India, Kenya, Malawi, Afrika Selatan, Thailand, Zimbabwe dan Amerika Serikat.

Kini yang menjadi pertanyaan adalah kapan orang dengan HIV itu harus mendapatkan obat antiretroviral (ARV). Pil ini memang menyelamatkan hidup pasien tetapi harganya cukup mahal, sekitar 15.000 dollar AS setahun, dan menimbulkan efek samping mulai dari diare hingga gangguan liver.

Di Indonesia sendiri, penderita HIV/AIDS bisa mengakses obat ARV secara gratis karena Indonesia mendapatkan bantuan dari dana Global Fund.

Dr.Anthony Fauci dari NIH mengatakan hasil riset terbaru ini akan mengubah praktik pengobatan HIV di seluruh dunia. Di negara berkembang, pasien biasanya baru mendapatkan obat saat mereka sudah terlalu sakit. Bahkan di negara maju, meski terapi pengobatan di mulai lebih awal namun tidak semua dokter memberikan terapi terlalu dini.

"Hanya perlu sedikit perubahan pada pemberian obat lebih awal, namun mendapatkan manfaat lebih yaitu menurunkan risiko penularan, terutama jika pasien memiliki pasangan yang belum terinfeksi," kata Fauci.

Sementara itu, pemakaian kondom tetap yang terpenting dan pemberian pengobatan tidak mengubah rekomendasi itu. Dari seluruh 1.763 responden dalam penelitian ini yang pasangannya memiliki HIV dan tidak, tetap memakai kondom.

"Orang yang HIV positif tak mungkin tidak tertular hanya kerena mereka sudah mendapat pengobatan," kata Dr. Thomas Frieden, direktur Center for Disease Control and Prevention.

Di Amerika Serikat saat ini pedoman pemberian ARV sudah mulai berubah. Terapi pengobatan dimulai ketika jumlah sistem imun di bawah 500, meski belum banyak dokter yang mengikuti pedoman itu. Pemberian terapi dini juga bermanfaat untuk mengurangi risiko komplikasi, seperti tuberkulosis, meski tidak ada perbedaan siginifikan dalam risiko kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com