Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asma pada Kehamilan

Kompas.com - 05/06/2011, 04:09 WIB

 

Dr Samsuridjal Djauzi

Saya menderita asma sejak anak-anak. Pada waktu SMP serangan asma sangat berkurang, hanya satu atau dua kali setahun. Pada waktu itu dokter saya mengatakan bahwa obat asma saya boleh digunakan jika perlu saja. Sampai saya lulus universitas keadaan asma saya tetap baik. Bahkan, saya dapat mengikuti olahraga basket. Sekarang saya sudah bekerja. Saya juga sudah menikah dua tahun yang lalu. Saya sekarang hamil dua bulan. Sejak kehamilan ini saya sering batuk dan pilek. Bahkan, saya juga pernah sesak napas. Saya takut minum obat sehingga gejala tersebut saya tahan saja. Akibatnya, saya pernah sesak agak hebat dan perlu berobat ke gawat darurat.

Dikatakan saya menderita serangan asma, saya disuntik, diberi oksigen, dan diberi obat semprot untuk asma . Menurut dokter, obat semprot tersebut tidak berpengaruh pada bayi yang saya kandung sehingga saya harus menggunakannya secara teratur agar tidak mendapat serangan asma berulang.

Saya telah membaca banyak tentang kehamilan dan sepanjang pengetahuan saya, tiga bulan pertama pertumbuhan janin merupakan masa pembentukan organ tubuh janin. Pada saat itu obat-obat harus dihindari agar pertumbuhan tersebut tak terganggu. Saya sekarang ragu, apakah saya harus menggunakan obat penyemprot asma atau bertahan tidak minum obat demi kandungan saya. Selain itu, saya juga harus mempertimbangkan agar saya tetap dapat bekerja secara teratur karena saya cukup sibuk di kantor belakangan ini.

Apakah serangan asma pada ibu hamil akan berpengaruh buruk pada pertumbuhan bayi karena setahu saya pertumbuhan janin juga dipengaruhi oleh keadaan kesehatan ibu. Apakah bayi seorang penderita asma dapat tumbuh normal? Apakah saya nanti harus menjalani operasi sectio karena tak mampu meneran? Apakah jika dioperasi saya tak akan bertambah sesak? Apakah anak saya nanti akan menderita asma juga karena, katanya, asma merupakan penyakit keturunan.

M di B

Jawaban

Pengobatan asma sudah bertambah maju. Jika dulu dokter mengobati asma dengan campuran macam-macam obat, sekarang pengobatannya lebih sederhana.

Obat yang dibutuhkan adalah obat untuk mengatasi penyempitan saluran napas dan obat antiradang. Obat untuk mengatasi penyempitan saluran napas hanya diperlukan pada waktu ada gejala, namun obat antiradang harus digunakan terus-menerus jika gejala asma cukup sering timbul. Kedua obat tersebut dapat diberikan melalui hirupan sehingga obat dapat bekerja langsung di pipa saluran napas dan pengaruhnya terhadap jantung atau organ lain tubuh amat minimal. Obat ini juga dapat digunakan pada orang hamil.

Memang pada umumnya kita menghindari menggunakan obat pada trimester pertama kehamilan karena khawatir obat tersebut berpengaruh pada pertumbuhan janin. Namun, jika obat diperlukan dan diketahui obat tersebut bukan merupakan obat yang harus dihindari pada kehamilan, maka obat tersebut dapat digunakan dengan pengawasan dokter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com