Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Sakit Kewalahan

Kompas.com - 13/06/2011, 03:23 WIB

Berlin, Minggu - Menteri Kesehatan Jerman Daniel Bahr hari Minggu (12/6) memperingatkan bahwa korban wabah E coli bisa bertambah. Rumah sakit-rumah sakit pun mulai kewalahan. Wabah itu telah menewaskan sedikitnya 33 orang walau jumlah kasus baru menurun.

”Lebih banyak korban masih bisa jatuh,” kata Daniel Bahr kepada koran Bild am Sonntag.

”Terus menurunnya jumlah infeksi baru memberikan alasan untuk optimistis. Akan tetapi, itu tidak menyingkirkan kemungkinan lebih banyak kasus EHEC (enterohaemorrhagic E coli),” katanya.

Dari 33 korban tewas karena EHEC, 32 orang dari Jerman dan seorang adalah perempuan di Swedia yang baru-baru ini bepergian ke Jerman. Lebih dari 3.000 orang jatuh sakit di 14 negara.

Para pejabat Jerman hari Sabtu mengatakan, kecambah (taoge) telah menyebabkan wabah itu. Perusahaan pertanian organik yang memproduksi kecambah tersebut tidak bisa disalahkan.

Istri dan putri sakit

Lembaga Penilaian Risiko (BfR) Jerman mengonfirmasikan hasil uji yang diumumkan hari Jumat, yang mengidentifikasi kecambah dari sebuah tanah pertanian organik di Desa Bienenbuettel, Jerman utara. Kecambah ini membawa strain E coli EHEC-0104. Tanah pertanian itu telah ditutup.

Menteri Pertanian Regional Gert Lindemann mengatakan, perusahaan pertanian itu tidak melakukan kesalahan apa pun karena mempunyai standar higienis yang tinggi.

Bakteri yang juga menyebabkan larangan beberapa sayuran dari Eropa itu menyebabkan para petani merugi jutaan dollar AS.

Para penyidik menemukan bukti jejak langsung bakteri itu. Seorang pria di Negara Bagian Rhine Westphalia Utara menyerahkan kepada pihak berwenang sebuah paket kecambah yang telah dia buang ke tempat sampah setelah kecambah itu menyebabkan istri dan putrinya sakit.

Pemeriksaan memperlihatkan pertanian yang merupakan asal kecambah itu higienis dan mengikuti semua peraturan sehingga belum diketahui bagaimana ada EHEC dalam produknya. Namun, pertanian itu ditutup dan semua produknya ditarik. Pertanian itu memproduksi kecambah dari berbagai produk, seperti kacang hijau, kacang azuki, dan lentil. (AFP/Reuters/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com