Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Pencetus Perut Kembung

Kompas.com - 18/06/2011, 10:00 WIB

KOMPAS.com — Banyak orang pernah mengalami perut kembung. Jangan ditanya rasanya. Tidak enak! Perut terasa penuh. Sepertinya banyak gas terperangkap di dalam perut. Padahal, kalau tahu penyebabnya, perut kembung bisa diatasi dengan mudah.

- Batasi permen karet serta minuman berkarbonasi, terutama dengan kadar sorbitol yang cukup tinggi.

- Batasi asupan makanan seperti kubis, kacang-kacangan, kembang kol, prune, dan aprikot. Kacang-kacangan mengandung gula yang sulit dicerna, disebut oligosakarida. Gula itu harus dipecah oleh bakteri di dalam usus. Sementara kembang kol, kubis, prune maupun aprikot mengandung gula dan pati yang bisa menimbulkan gas dan perut kembung.

- Produk susu dan olahan bisa membuat usus distres dan menyebabkan perut kembung bila kesulitan mencerna laktosa atau gula susu.

- Jangan makan terlalu cepat sehingga cukup memberi sinyal kepada tubuh kapan saat Anda merasa kenyang.

- Makanan tinggi serat seperti biji utuh bisa memberi manfaat kesehatan. Sayangnya, kadang makanan tinggi serat bisa menyebabkan perut kembung.

Para ahli menyarankan agar Anda menambah asupan serat sedikit demi sedikit agar tubuh dapat menyesuaikan diri. Ketika menyantap makanan tinggi serat, hendaknya sertakan air.

"Seluruh serat menyerap air," kata Joanne L Slavin, profesor ilmu pangan dan nutrisi dari Universitas Minnesota. Minum air akan membantu serat bergerak melalui sistem pencernaan dan mencegah terjadinya perut kembung dan sembelit.

- Makan tidak berlebihan. Santap makanan dengan porsi kecil tapi sering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com