Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Bakteri Baik di Pencernaan

Kompas.com - 20/06/2011, 06:39 WIB

Winarno mengatakan, flora usus ditemukan tahun 1850. Tahun 1886, Theodore Escherich mengidentifikasi Eubacterium coli yang diketahui bersifat anaerobik (tak memerlukan oksigen). ”Pada perkembangan terakhir ditemukan metode YIF, pemetaan bakteri di dalam pencernaan dengan Yakult Intestinal Scan,” katanya.

Kandungan bakteri di perut wanita dewasa rata-rata 0,8 kilogram. Pada pria dewasa rata-rata 1,0 kg. Bakteri baik yang paling banyak ditemui adalah genus Lactobacillus, Bifidobacterium dan Eubacterium. Bakteri buruk terbanyak yang ditemui adalah Salmonella, Staphylococcus, dan Clostridium perfringens.

Konsumsi susu

Teknologi untuk mengetahui komposisi bakteri pada sistem pencernaan bertujuan menjaga bakteri baik supaya tetap dominan. Pentingnya mengidentifikasi karakter tinja, kata Winarno, untuk mendukung gerakan konsumsi susu untuk mempertahankan dominasi bakteri baik di dalam perut.

”Susu cair alami di Indonesia terkenal bermutu buruk. Butuh perbaikan infrastruktur industri susu oleh pemerintah,” katanya. Konsumsi susu di Indonesia rendah. Rata-rata konsumsi per orang 11,8 liter per tahun. Bila dihitung per hari, setiap orang hanya mengonsumsi susu dua sendok makan. Di Malaysia, rata-rata konsumsinya 25,4 liter per tahun dan di Singapura 21,7 liter per tahun.

Dunia menetapkan tanggal 1 Juni 2004 sebagai Hari Susu Sedunia. Indonesia mencanangkan 1 Juni 2011 sebagai Hari Susu Nusantara. Momentum itu digunakan menggalakkan konsumsi susu dengan tujuan menjaga dan memperbanyak kualitas bakteri baik di dalam perut. ”Kesehatan perut sangat dihargai masyarakat Jepang. Ibarat nyawa ada di dalam perut sehingga ada tradisi harakiri untuk menjaga suatu kehormatan, yaitu bunuh diri dengan menusukkan pedang ke perut sebagai pusat nyawa,” kata Winarno.

Susu merupakan sumber gizi terlengkap saat ini. Pemahaman publik bahwa susu hanya untuk bayi atau anak usia di bawah lima tahun tak sepenuhnya benar. Susu merupakan bagian dari makanan seimbang bagi semua kelompok usia.

Perkembangan industri susu modern memungkinkan penambahan unsur probiotik, yaitu mikroorganisme nonpatogenik yang dikonsumsi dalam jumlah tertentu untuk memberi efek menguntungkan bagi inangnya. Bakteri probiotik akan menekan pertumbuhan bakteri buruk yang bersifat patogen. Mikroorganisme yang ditanamkan sebagai probiotik umumnya dikembangkan alami dari tubuh manusia. Mikroorganisme itu juga dipilih tahan terhadap enzim pencernaan, asam lambung, dan cairan empedu.

Saat dicerna, mikroorganisme itu menempel pada dinding saluran cerna dan mampu bertahan dalam jumlah besar. Kemudian ditunjang kemampuan menghasilkan zat antimikroba yang meningkatkan sistem imun di dalam tubuh. Secara genetik digolongkan stabil.

Menurut Winarno, mikroorganisme baik kerap dimasukkan ke dalam probiotik, antara lain Lactobacillus dan Bifidobacterium. Mekanisme bakteri baik menghambat pertumbuhan bakteri buruk, antara lain dengan memproduksi senyawa asam organik periksida, bakteriosi, dan reurin. Bakteri baik merusak reseptor toksin dan menginaktifkan toksin yang dihasilkan bakteri patogen. Bakteri baik akan berebut nutrisi (zat gizi) yang sama dengan bakteri buruk (patogen).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com