Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Saat Kepanasan Anda Limbung?

Kompas.com - 14/07/2011, 15:53 WIB

KOMPAS.com - Ketika hawa panas menyerang Anda, sudah pasti tubuh akan terasa gerah dan tak lama kemudian peluh akan membasahi seluruh permukaan kulit.  Menurut  riset para ahli, hawa panas ternyata tak cuma menimbulkan efek di permukaan tubuh, tetapi  juga memengaruhi bagian dalam tubuh Anda.

Menurut Dr. Michael Bergeron, Direktur Institut Nasional untuk Atlet, Kesehatan, dan Penampilan di Sioux Falls, Dakota Selatan, ketika temperatur di sekitar Anda mulai naik,  suhu di dalam otak pun akan naik secara perlahan. Ini merupakan penjelasan, mengapa orang terkadang menjadi limbung setelah berlama-lama di ruang atau tempat bersuhu panas.

Ketika suhu di luar panas, tubuh akan mengalirkan darah lebih banyak ke bagian organ vital untuk menjaga mereka tetap berfungsi, termasuk di antaranya kulit, untuk membantu mereka menjadi dingin. Ini berarti darah di bagian perut anda sedikit, kata Bergeron.

“Pencernaan kurang diprioritaskan, sehingga pembuluh darah di  sistem pencernaan kita menjadi terbatas.  Inilah sebabnya mengapa Anda merasa seperti belum makan atau minum ketika keluar saat cuaca panas, atau mengapa Anda merasa sakit jika Anda makan,” jelasnya.

Solusinya adalah, Anda harus mengonsumsi makanan yang mudah dicerna, seperti karbohidrat sederhana, dan menghindari makanan yang tinggi protein atau lemak, yang sulit untuk dicerna.  Solusi yang paling tentunya adalah menenggak cairan. Air atau minuman olahraga adalah yang terbaik. Hindari alkohol atau kafein, yang dapat membuat Anda mengalami dehidrasi.

Pada kasus-kasus yang serius, hawa panas juga dapat membuat Anda sakit parah. Gangguan akibat panas dapat dimulai dari kram, ujar Dr. Janyce Sanford, Kepala Pengobatan Kedaruratan di Universitas Alabama Birmingham.

“Ketika berlanjut, tahap berikutnya adalah kelelahan. Gejalanya mungkin akan berkembang menjadi sakit kepala, mual, muntah, dan merasa kelelahan yang parah,” ujarnya.

Penyakit yang paling parah yang berhubungan dengan hawa panas adalah heatstroke. “Ketika anda mencapai titik ini, suhu tubuh yang sangat tinggi menyebabkan perubahan mental, pusing dan akhirnya dapat menyebabkan hilangnya kesadaran,” kata Sanford.

“Otot-otot dapat mulai memecah, menyebabkan gagal ginjal, ini membuat heatstroke menjadi penyakit yang mengancam nyawa.

Menurut data US Center for Disease Control and Prevention (CDC), antara tahun 1979 dan 2003, paparan hawa panas telah membunuh 8.150 jiwa di Amerika Serikat. Angka ini lebih banyak dibandingkan dengan jumlah akumulasi korban meninggal akibat badai, halilintar, tornado, dan banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com