Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencegah Penularan Hepatitis B

Kompas.com - 17/07/2011, 04:43 WIB

Dr Samsuridjal Djauzi

Dalam ruang konsultasi ini, saya pernah mengikuti pembahasan mengenai penyakit hepatitis B. Dikemukakan bahwa penyakit ini sering didapati di masyarakat sehingga kita perlu berupaya mengurangi penularan penyakit ini. Setahu saya, virus hepatitis B ditularkan melalui cairan tubuh. Ini berarti penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, tusukan jarum yang tercemar, serta kontak lain dengan cairan tubuh yang mengandung virus ini.

Sebagai seorang perawat, saya telah melindungi diri dengan vaksinasi hepatitis B karena petugas kesehatan berisiko lebih tinggi terhadap virus ini di tempat kerjanya. Di rumah sakit tempat saya bekerja, hampir semua perawat sudah menjalani vaksinasi hepatitis B. Akan tetapi, ada juga beberapa teman yang tak bersedia divaksinasi dengan alasan tak punya waktu atau tak mungkin tertular.

Saya merasa seharusnya petugas kesehatan perlu memberi contoh kepada masyarakat, termasuk dalam menjalani vaksinasi hepatitis B. Saya juga berusaha memberikan informasi kepada keluarga, tetangga, dan masyarakat tentang pentingnya imunisasi hepatitis B ini. Namun, saya memerlukan informasi yang lebih lengkap mengenai siapa saja yang memerlukan vaksinasi hepatitis B. Benarkah ibu hamil perlu tes hepatitis B? Kenapa perlu tes tersebut? Suami saya seorang tentara. Apakah tentara sebaiknya juga divaksinasi hepatitis B? Apakah setelah lengkap tiga kali vaksinasi masih diperlukan vaksinasi ulang hepatitis B?

Atas penjelasan Dokter, saya ucapkan terima kasih.

M di J

Saya merasa senang mendapat informasi bahwa di rumah sakit tempat Anda bekerja, teman-teman perawat sudah menjalani vaksinasi hepatitis B. Memang petugas kesehatan berisiko lebih tinggi untuk tertular hepatitis B karena pekerjaannya memungkinkan dia kontak dengan cairan tubuh penderita. Padahal, kekerapan hepatitis B di masyarakat Indonesia cukup tinggi. Kita menginginkan semua rumah sakit di Indonesia mampu memberi perlindungan kepada petugas kesehatannya sehingga tak tertular hepatitis B.

Namun, harus diakui, masalah biaya masih merupakan kendala. Kita tahu, pendapatan sebagian petugas kesehatan di negeri kita, termasuk perawat, masih amat minim. Jadi, kita amat berharap vaksinasi hepatitis dapat dibiayai oleh pihak rumah sakit atau sumber pembiayaan lain. Sejak tahun ini, kita merasa gembira karena PT Askes telah memulai program imunisasi hepatitis B untuk petugas kesehatan yang menjadi anggota Askes. Mudah-mudahan perusahaan asuransi lain dapat mencontoh program Askes ini.

Pada program imunisasi anak yang dibiayai oleh pemerintah, vaksinasi hepatitis B telah dimasukkan. Bahkan, vaksin hepatitis B pertama kali diberikan pada hari pertama kelahiran. Vaksinasi ini diharapkan dapat mencegah penularan hepatitis B pada anak Indonesia. Ibu hamil memang sebaiknya menjalani tes hepatitis B (dan jangan lupa HIV) karena jika ibunya positif, anak dapat dicegah dari risiko penularan.

Selain mendapat vaksin hepatitis B, bayi yang lahir dari ibu yang hepatitis B positif juga perlu diberi imuglobulin yang mengandung antihepatitis B. Penyakit sirosis hati dan kanker hati di negeri kita masih tinggi. Dengan digalakkannya imunisasi hepatitis B, diharapkan prevalensi kedua penyakit yang berat ini dapat dikurangi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com