Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GBS Bukanlah Penyakit Langka

Kompas.com - 10/08/2011, 00:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Semenjak kasus M. Azka Arriziq (4) dan Safa Azalani (4) dua balita pengidap penyakit Guillain Barre Syndrome (GBS) muncul kepermukaan, banyak anggapan di masyarakat bahwa penyakit yang diderita mereka sebagai penyakit langka.

Namun, pandangan yang berbeda justru diungkapkan oleh dr. Irawan Mangunatmadja, SpA (K) dari Divisi Neurologi - Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Ia menegaskan bahwa GBS bukanlah penyakit yang langka.

"Guillain-Barre Syndrome (GBS) bukan penyakit langka. Hanya saja tipenya lain-lain. Ada yang ringan, sedang dan berat," ujarnya kepada wartawan, Selasa, (9/8/2011).

Menurut Irawan, penyakit GBS disebabkan karena infeksi virus dan inflamasi pada susunan saraf tepi. Karena banyak syaraf yang terserang termasuk syaraf immune sistem, maka sistem kekebalan tubuh pasien menjadi kacau.

Di Indonesia sendiri, lanjut Irawan, sangat sering dilaporkan kasus lumpuh layu akut. Selama dalam surveilens polio, lumpuh layu akut yang tersering adalah guillain-barre syndrome.

"Di daerah-daerah itu banyak pasien seperti ini. Dari data kami, bulan lalu saja sudah ada 3 pasien GBS yang sudah dirawat, dan sekarang menjalani rawat jalan," jelasnya.

Irawan, yang juga menangani kasus Azka mengungkapkan bahwa kondisi terakhir Azka sejauh ini menunjukkan hasil yang membaik. "Kalau dilihat beberapa hari ketika masuk dengan sekarang, ada perbaikan klinis. Matanya sudah mulai berkedip-kedip dan ada napas spontannya," katanya.

Apabila dalam dua minggu ini (fase laten) Azka terus menunjukkan kondisi yang semakin baik, dimana otot-otot pernapasannya kembali membaik, maka diharapkan Azka bisa segera melepas ventilator.

Lebih lanjut Irawan mengatakan, dalam perkembangannya apabila pasien dinyatakan sembuh, umumnya akan menimbulkan gangguan dalam hal mobilisasi. Di mana ketika berjalan akan sedikit terganggu sehingga diperlukan sebuah alat bantu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com