Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Posyandu Mengatasi Kurang Gizi

Kompas.com - 15/08/2011, 12:26 WIB

Kompas.com - Perilaku pemberian makan yang salah menjadi salah satu penyebab rendahnya kondisi gizi anak. Hal tersebut antara lain ditemui di tiga kabupaten di Jawa Barat, yakni Kabupaten Bandung Barat, Bekasi dan Karawang.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Save the Children dan PT. Kraft Food Indonesia dalam Program Penguatan Posyandu di Jawa Barat sejak tahun 2009, terdapat 14,3 persen anak kurang gizi dan 20,3 persen anak dalam risiko kurang gizi.

"Kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi karena orangtua membiarkan anak-anak lebih banyak jajan atau memberi menu makan yang porsi karbohidratnya lebih banyak dari proteinnya," kata Evi Yulianti, dari Save the Children.

Dalam Program Penguatan Posyandu yang merupakan program corporate social responsibility (CRS) Kraft Food yang bermitra dengan Save the Children tersebut, dilakukan pembekalan pada para ibu dan kader posyandu mengenai kesehatan dan gizi balita.

Praktik bagaimana memilih bahan yang bergizi dan memberi makan yang tepat, kata Evi dilakukan dengan mengenalkan bahan pangan yang tersedia di sekitar.

"Makanan yang diperkenalkan adalah yang bisa dicari di sekitar mereka yang harganya murah tapi secara nutrisi nilai gizinya tinggi. Misalnya saja tempe tahu atau keong sawah," katanya.

Untuk mencari tahu bahan pangan lokal tersebut, para relawan sebelumnya melakukan pengamatan pada keluarga di daerah sasaran yang termasuk dalam kelompok tidak mampu tetapi balitanya sehat.

"Kami mengamati pola makan si balita, jenis makanannya, kemudian juga kebersihan dan cara perawatannya. Intinya kami ingin menunjukkan bahwa keluarga miskin juga bisa memiliki balita sehat," ungkapnya.

Secara reguler tim relawan, termasuk karyawan PT.Kraft Food dan tenaga kesehatan menyelenggarakan demo menu interaktif dengan menu makanan bergizi yang murah. "Melalui kegiatan ini para ibu dan kader posyandu diharapkan bisa membuat sendiri makanan sehat," katanya.

Selain masalah minimnya pemahaman jenis makanan bergizi dan cara pengolahannya, menurut pengamatan Evi di lapangan, persoalan gizi kurang juga disebabkan karena kurangnnya kesadaran pemberian ASI eksklusif serta akses pada pelayanan kesehatan.

Selain pelatihan tentang menu makanan bergizi, Program Penguatan Posyandu juga memberi pelatihan tentang Pendidikan Anak Usia Dini. Kesuksesan program ini disebutkan akan dijadikan contoh program untuk diadaptasikan di sebuah desa di  Bekasi dan Nusa Tenggara Timur dan desa lain yang didanai oleh perusahaan swasta lainnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com