Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flu Burung, Peternak Rugi Rp 20 Miliar

Kompas.com - 15/08/2011, 12:29 WIB

SIDRAP, KOMPAS.com - Serangan virus flu burung di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, yang merupakan sentra peternakan ayam dan produksi telur ayam terbesar di Sulawesi Selatan, hingga kini masih terjadi.

Meski skalanya jauh lebih kecil dibanding serangan besar-besaran di 11 kecamatan pada bulan lalu, namun imbas dari kejadian luar biasa (KLB) yang ditetapkan Pemkab Sidrap tersebut, berdampak pada ribuan peternak yang harus merugi.

Berdasarkan data yang diterima, estimasi kerugian peternak ayam potong dan ayam petelur di Kabupaten Sidrap mencapai angka Rp 20 miliar. Hal tersebut dikemukakan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sidrap Abdul Azis saat ditemui, Senin (15/8/2011) siang tadi.

Abdul Azis mengatakan, ribuan ayam ternak mati mendadak akibat flu burung. Untuk jenis ayam petelur yang mati mencapai 60 ribu ekor, ayam potong 30 ekor dan ayam kampung sebanyak 40 ribu ekor. "Saat ini, flu burung masih menyerang sentra peternakan ayam petelur terbesar di Sidrap yang berlokasi di Tanete. Kecamatan Maritanggae. Penyemprotan dan vaksinasi terus kami lakukan, agar virus AI yang masih tersisa tidak menyeberang ke lokasi yang lain," paparnya.

Azis menjelaskan, penyemprotan memang harus intensif dilakukan untuk memberikan bio security kepada para ayam ayam untuk melindungi diri mereka terhadap serangan virus AI. Begitu juga dengan vaksinasi. "Tanpa AI saja, kandang dan seluruh unggasnya harus disemprot. Ini pula yang menjadi alasan kenapa persediaan disfektan itu tidak pernah cukup," katanya.

Angka kematian ayam hingga hari ini, kata Abdul Azis lagi, mencapai 327 ribu ekor. Itu belum termasuk ayam yang tidak dilaporkan warga. "Memang jadi kendala karena ada juga warga yang menolak melaporkan kondisi peternakannya. Mungkin karena takut ayam dan telurnya tidak laku di pasaran, karena memang tidak ada ganti rugi untuk ayam ternak yang mati," paparnya.

Nasir Mide, salah seorang peternak di Desa Bulo Wattang, Kecamatan Pancarijang, mengaku mengalami kerugian sebesar Rp 90 juta, akibat serangan flu burung yang menyerang 1.850 ayam ternaknya. "Ini musibah bagi kami karena tidak ada ganti rugi dari pemerintah terhadap ternak kami yang mati, sementara kredit yang kami harus tetap menyelesaikan kredit modal kerja yang kami peroleh dari bank," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com