Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawat Pun Antusias Vaksinasi

Kompas.com - 26/08/2011, 13:28 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Kadek Oni (31), salah satu karyawan rumah sakit swasta memejamkan matanya ketika dr Ida Ayu Andayani SpOG menyuntikan vaksin human papillomavirus (HPV), di Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bunda, Denpasar, Jumat (26/8/2011) menjelang pukul 12.00 Wita.

Tak sampai hitungan detik, ia pun tersenyum sambil berkata," Ah, lega...Nggak, sakit...".  Selanjutnya puluhan perempuan dari berbagai usia pun bergantian untuk disuntik vaksin yang sama yang digelar Perkumpulan Obstetri dan Genekologi Indonesia (POGI) Denpasar bersama RSIA Puri Bunda. Tak ketinggalan pula sekitar 100 perawat rumah sakit setempat ikut vaksin.  

Ternyata, ada kesadaran orang tua yang membawa putrinya yang masih berusia 10 tahun untuk didaftar juga. Apalagi, orang tua tersebut mengaku memiliki pengalaman dari ibunya yang meninggal karena kanker serviks tahun lalu. "Mama, Mama... pegangin tangan kakak ya...," rayu Saraswati (10) sambil menahan tangis pada ibunya yang setia mendampingi putri pertamanya itu.  

Ya, Rumah Sakit Puri Bunda merupakan salah satu rumah sakit swasta selain pemerintah yang mendukung upaya Perkumpulan Obstetri dan Genekologi Indonesia (POGI) Denpasar bebas kanker serviks 2020. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi HPV dan mematikan jika tidak segera terditeksi hingga pencegahan.  

Berdasarkan POGI Denpasar, sekitar 553.000 perempuan usia subur dari total penduduk Bali 3,9 juta orang, di antaranya berisiko terkena kanker serviks pada tahun 2010. Karenanya, POGI mengimbau agar perempuan mulai sadar sejak dini termasuk anak-anak mulai usia 10  tahun segera datang dan mendaftarkan vaksin HPV ke rumah sakit.  

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat setiap tahun di dunia terdapat 500.000 kasus baru kanker serviks. Separuh dari jumlah tersebut berakhir dengan kematian dan hampir 80 persen terjadi di negara berpendapatan rendah. Penyakit ini di Indonesia tercatat lebih dari 70 persennya ditemukan saat sudah stadium lanjut (di atas 2B) dengan kejadian setiap satu jam.  

Direktur Umum RSIA Puri Bunda dr Made Tangkas berharap karyawannya yang perempuan bebas kanker serviks. "Karenanya, kami menggelar vaksin bersama dengan memberikan kemudahan dalam pembayarannya. Kami menyadari harga vaksinnya masih tergolong mahal," katanya.  

Harga vaksin HPV di pasaran semakin naik dari Rp 1 juta beberapa tahun lalu menjadi Rp 2,4 juta untuk tiga kali vaksin. Anak-anak mendapatkan harga lebih murah sekitar Rp 1 juta untuk tiga kali suntik.  

Ketua POGI Denpasar dr Made Suyasa Jaya SpOG(K) berharap pemerintah mulai perhatian dan memberikan subsidi terhadap harga vaksin agar bisa terjangkau oleh semua perempuan khususnya yang kurang mampu. Saat ini, pihaknya masih mendapatkan subsidi dari beberapa perusahaan swasta di Denpasar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com