Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Migrain Bukan Gejala Penyakit Lupus

Kompas.com - 09/09/2011, 11:11 WIB

Kompas.com - Nyeri di bagian kepala atau pun migrain seringkali dianggap sebagai gejala penyakit lupus. Namun menurut studi terbaru migren bukanlah bagian dari penyakit autoimun tersebut melainkan efek samping karena pasien merasa stres dengan penyakitnya.

Penyakit lupus sendiri tidak memiliki gejala yang khas sehingga sulit dikenali. Gejala yang dialami penderita lupus tergantung pada organ yang terkena, misalnya nyeri sendi, demam berkepanjangan, mudah lelah, penurunan berat badan, atau sakit kepala.

Dr.Dimos Mitsikostas dari Yunani yang melakukan studi mengenai kaitan migrain dengan lupus mengatakan tampaknya ada kesalahan metodologi dalam studi sebelumnya yang menyatakan migrain lebih sering ditemukan pada pasien lupus.

American College of Rheumatology juga menyebutkan nyeri kepala dan migrain sebagai bagian dari spektrum gejala lupus.

"Pada penyakit lupus, nyeri kepala sangat terkait dengan kualitas hidup dan bad mood. Jika seorang pasien lupus mengeluh sakit kepala, perlu dicek apakah kondisi emosinya bahagia atau tidak dan apakah adalah penyebab sekunder dari nyeri kepala itu," katanya.

Ia menambahkan, dokter seharusnya melakukan terapi nyeri kepala dan lupus sebagai hal yang berbeda.

Dalam penelitiannya, Mitsikostas dan timnya melakukan penelitian dengan partisipan dari pasien lupus, orang sehat dan pasien mulitple sklerosis, yang diminta membuat catatan tentang periode sakit kepala yang dialami selama setahun.

Sama seperti lupus, multiple sklerosis juga penyakit auto imun dimana sistem imun tubuh menyerang sistem saraf.

Seluruh partisipan studi memiliki frekuensi nyeri kepala yang hampir sama setahun sebelum periode studi, kecuali pada pasien lupus yang mengalami nyeri kepala lebih sering. Hasilnya juga hampir sama dalam periode penelitian. Namun nyeri kepala kronik terjadi lebih sering pada pasien lupus.

Sementara itu serangan migren lebih ringan dan cenderung lebih singkat durasinya pada pasien lupus, namun derajat sakit kepala tipe tension lebih ringan.

Para peneliti juga menemukan gejala kecemasan dan kualitas hidup yang rendah kebanyakan dialami pasien lupus dibandingkan dengan kelompok kontrol dan pasien MS. Demikian juga halnya dengan status depresi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau