Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Gangguan Jiwa Dianaktirikan

Kompas.com - 11/09/2011, 10:32 WIB

MALANG, KOMPAS.com — Penanganan problem gangguan jiwa pada masyarakat belum menjadi perhatian penting masyarakat, pemerintah, dan lembaga pengambilan kebijakan lainnya.

Padahal, gangguan jiwa dimungkinkan sebagai akar dari aneka masalah sosial, termasuk, misalnya, kasus penolakan masyarakat terhadap keluarga siswa di Surabaya yang menolak memberi contekan ujian.

Guru Besar Emeritus di bidang psikoterapi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof DR Dr D Bachtiar menjelaskan di sela-sela Workshop Paralel Psikoterapi di Malang (Jawa Timur) yang berlangsung 9-11 September 2011, selama ini aneka masalah gangguan jiwa malah dibawa atau berusaha dipecahkan oleh profesi lain di luar profesi medis psikiatri atau psikologi.

Banyak pihak ikut memecahkan problem yang diakibatkan oleh gangguan jiwa, misalnya dibawa pada aktor pemimpin agama, tokoh spiritual; bisa juga masyarakat membawanya pada pemimpin masyarakat semacam kepala desa, atau penegak hukum jika menjadi masalah hukum, katanya.

Oleh mereka, masalah yang mungkin berasal dari gangguan jiwa, kemudian dinilai dan didekati oleh masyarakat dengan pemahaman sebagai ”gangguan moral”, padahal bisa jadi harus didekati secara profesi medis.

”Itu tidak salah karena kenyataannya memang demikian. Ini tantangan bagi profesi medis, termasuk dokter umum yang setiap saat berhubungan dengan pasien di lapangan agar mendekatinya juga dengan pendekatan medis. Sebab, bisa jadi lebih tepat jika ditangani secara medis,” katanya.

Problem pengabaian pendekatan gangguan jiwa tidak hanya terjadi di Indonesia. Bahkan, lembaga sebesar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak memasukkan problem gangguan jiwa ini sebagai target yang harus disasar dalam konsep Tujuan Pembangunan Milenium (MDG).

Konsep MDG buatan PBB sebagai petunjuk bagi semua negara anggota untuk membawa rakyatnya pada standar kwalitas hidup tertentu tidak secara khusus mendekati masalah dengan pendekatan penyembuhan gangguan jiwa atau psikoterapi.

Prof Franz Caspar PhD, Presiden Federasi Internasional Psikoterapi yang hadir memberi materi pada acara yang diikuti sekitar 80orang komunitas psikiatri dan psikologi itu menjelaskan, gangguan jiwa berdampak terhadap produktivitas individu yang mengalaminya.

Pada skala masyarakat ini menjadi kerugian ekonomi. Apabila diidap oleh pejabat atau pelaku bisnis penting, akibat gangguan jiwanya, misalnya penyakit obsesive compulsive disorder, bisa membahayakan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com