Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Pemicu Sakit Punggung

Kompas.com - 15/09/2011, 10:04 WIB

Kompas.com - Sakit punggung merupakan salah satu penyakit yang pasti diderita 8 dari 10 orang dewasa dalam hidupnya. Paling sering sakit punggung terjadi karena meregangnya otot punggung atau meregangnya ligamen. Namun ada kalanya sakit timbul begitu saja secara perlahan.

Pemakaian dan pembebanan pada diskus atau bantalan tulang lama kelamaan akan menimbulkan perubahan struktur atau keseimbangan normal. Padahal masalah bantalan, sendi atau otot akan menimbulkan rasa nyeri ketika dipakai bergerak.

Terlepas dari bagaimana terjadinya nyeri tersebut, seringkali pasien, bahkan dokter, kesulitan menemukan pemicu nyeri punggung. Namun menurut Arya Nick Shamie, juru bicara American Academy of Orthopedic Surgeons, ada beberapa penyebab nyeri punggung yang sering tidak disadari.

1. Olahraga berat di akhir pekan

Kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan terkena nyeri punggung. Keadaan ini diperberat dengan kebiasaan olahraga berlebihan hanya di akhir pekan.

"Jika kita melakukan sesuatu yang berat setelah sepanjang minggu lebih banyak beraktivitas pasif, kita sangat beresiko mencederai diri," kata Shamie. Ia menambahkan olahraga high impact yang dilakukan tanpa pemanasan untuk menguatkan batang tubuh (core) akan membuat otot-otot tidak kuat mendukung gerakan yang dilakukan.

Karena itu ia menyarankan agar setidaknya kita melakukan latihan dasar untuk penguatan batang tubuh 15 menit setiap hari serta pemanasan agar batang tubuh dan otot-otot lebih siap ketika kita berolahraga lebih intens di akhir pekan.

2. Menggendong anak

Menggendong anak di punggung, terlebih jika berat badan anak cukup besar, akan menyebabkan tekanan yang besar pada tulang punggung. Apalagi jika si anak banyak bergerak, risikonya adalah salah urat.

3. Duduk membungkuk Duduk dengan punggung melengkung dalam waktu lama akan menyebabkan tulang lumbal tidak tersangga dengan baik sehingga tekanan pada diskus semakin besar. "Akan tetapi tekanan paling besar pada diskus terjadi ketika kita dalam posisi duduk kemudian dalam posisi miring hendak mengambil sesuatu dari lantai. Karena itu jika ingin memungut sesuatu berdirilah dulu baru berjongkok untuk mengambilnya," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau