BANDUNG, KOMPAS.com - Sekitar 60 dokter dari puskesmas dari seluruh Provinsi Jawa Barat mengikuti lokakarya penatalaksanaan penyakit Lupus, Selasa (20/9/2011). Pelatihan tersebut diharapkan bisa meningkatkan kemampuan diagnosa dokter untuk mendeteksi penyakit lupus di tengah masyarakat.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Yayasan Syamsi Dhuha dengan menghadirkan dokter yang peduli dengan penyakit lupus seperti Sumartini Dewi, Panji Irani, dan Afiatin. Dalam pelatihan tersebut, para peserta diajak untuk lebih awas kepada penyakit lupus yang memiliki berbagai gejala yang mudah mengecoh.
"Mendeteksi penyakit lupus memang sulit dilakukan karena harus dilakukan pengamatan jangka panjang," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Alma Lucyati.
Kendala lain yang kerap dijumpai adalah pasien yang masih pasif memeriksakan diri ke puskesmas. Ada juga sebagian yang tidak menyadarinya sehingga tidak memberikan keterangan lengkap kepada dokter yang memeriksa sehingga diagnosa tidak lengkap.
Lupus (systemic lupus erythematosus) adalah penyakit autoimun kronis yakni kelainan pada sistem imun tubuh. Lupus menjadikan sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang sistem dan organ tubuh sendiri.
Sumartini mengungkapkan bahwa penyakit ini bisa tercetus gara-gara sinar ultraviolet, obat tertentu, atau kondisi stres. Rokok juga bisa menjadi pencetus lupus, baik aktif maupun pasif.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.