Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Sukses Menyusui? Anda perlu Tim Sukses!

Kompas.com - 20/09/2011, 14:58 WIB

Saya merasa sangat beruntung, karena suami mendapat “paternity leave” (cuti dalam tanggungan karena istri melahirkan), dari kantornya selama 4 minggu. Kesempatan ini sangat dimanfaatkan oleh kami dengan sebaik mungkin. Di saat kondisi saya belum 100% pulih, suami dengan sigap membantu menggantikan popok, memandikan Ba’i serta memberikan ASIP. Terus terang, setiap kali saya melihat suami saya merawat Ba’i, terlihat sangat indah dan momen itu sering kali membuat jadi lebih bersemangat untuk menyusui. Aneh ya? Tapi setidaknya itu lah yang saya rasakan. Ada dorongan alami yang kadang saya sendiri juga tidak menyadarinya. Ibu, wakil kehormatan tim sukses 

Saat saya kembali bekerja, Ibu saya yang menjaga dan merawat Ba’i. Ilmu manajemen laktasi saya masih nol, sehingga saya tidak tahu harus bagaimana seharusnya mempersiapkan ASIP, dll. Adalah Ibu saya yang membuat “matematika pemberian ASIP”nya. Ibu menyarankan, sebelum masuk kerja, melakukan simulasi meninggalkan rumah selama jam kerja untuk melihat berapa kali dan berapa banyak Ba’i minum. Ibu saya menulis jam berapa saja Ba’i bangun, tidur dan berapa cc ia minum satu kalinya. Alhasil, terciptalah rumus “matematika pemberian ASIP” yang kemudian, setelah saya belajar, “matematika pemberian ASIP” a’la ibu saya itu ternyata mirip dengan “Manajemen Laktasi”.

Ibu saya selalu mengingatkan beberapa hal: 1. Rajin memerah ASIP, baik yang fresh untuk diberikan langsung pada hari itu dan juga untuk dimasukkan ke dalam freezer. 2. Selalu meninggalkan sejumlah ASIP di kulkas (lima-enam botol ASIP) setiap kali saya pergi ke kantor dan, 3. Selalu menanyakan jam berapa pulang kantor. Setiap mendekati jam lima sore, ibu saya sms atau menelfon, menanyakan apakah saya sudah mau pulang atau akan lembur. Jika saya bilang langsung pulang, maka Ibu saya tidak akan memberikan ASIP di jadwal selanjutnya karena di perkirakan, saya sudah sampai di rumah, jadi menghemat satu ASIP (dengan jam yang paling baru di perah) untuk di berikan esok paginya. Suatu hari saya pernah terjebak banjir, sehingga sampai rumahnya akan sangat larut. Stok ASIP untuk hari itu tinggal satu botol lagi, ibu saya langsung mengantisipasinya dengan mengeluarkan satu botol ASIP dari freezer yang memang berfungsi sebagai ASIP untuk cadangan jika ASIP fresh yang tersimpan di kulkas bawah, habis. Belakangan saya baru tahu kalau ternyata disarankan untuk mencairakan ASIP yang dari freezer secara bertahap, akan tetapi saat itu keadaannya di luar kendali saya (dan juga saya belum tau informasi mengenai ini).

Syukur Alhamdulilah, dengan bantuan dan dukungan dari suami dan ibu lah, saya dapat berhasil menyusui Ba’i dengan tanpa beban. Kegiatan menyusui menjadi ritual sehari-hari yang menyenangkan buat saya, walaupun di kantor saya dihujani dengan berbagai tugas dan tekanan. Produksi ASI saya juga bukan termasuk yang berlimpah lho tapi sangat cukup untuk Ba’i. Terima kasih untuk ibu saya dengan “matematika pemberian ASIPnya” dan juga terima kasih saya untuk suami yang selalu setia mendukung saya dengan bantuan-bantuan praktisnya. Mereka adalah Tim sukses saya yang telah mengantarkan Ba’i jadi Sarjana S1 dan S2 ASI!

Ayoo persiapkan Tim Suksesnya Moms masing-masing yaaa…

Sumber : Situs Resmi Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI)

Anda memiliki kisah dan pengalaman menarik tentang menyusui dan ASI? Kirimkan tulisan dan foto-foto Anda ke email : laktasikompashealth@gmail.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com