Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Sulit Capai Target AKI

Kompas.com - 27/09/2011, 03:34 WIB

Jakarta, Kompas - Indonesia akan sulit mencapai target penurunan angka kematian ibu, yakni 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2007, angka kematian ibu mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup. Pendarahan pasca-persalinan dan aborsi tidak aman menjadi penyebab tingginya angka kematian ibu itu.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief mengatakan hal itu, Senin (26/9), dalam rangka Hari Kontrasepsi Sedunia yang akan diperingati pada 26 Oktober mendatang. ”Memperluas akses layanan kesehatan reproduksi dan kontrasepsi seharusnya bisa efektif menurunkan angka kematian ibu (AKI),” ujarnya.

Sebenarnya target tahun 2015 itu bisa tercapai asalkan, kata Sugiri, setiap ibu melahirkan memperoleh jaminan persalinan dan proses persalinan ditangani oleh tenaga kesehatan dan bukan dukun bayi. Namun, pendarahan pasca-persalinan masih saja terjadi karena banyaknya persalinan yang ditangani dukun bayi, terutama di daerah pedesaan.

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia Harni M Kusno mengatakan, 60 persen proses persalinan telah dibantu oleh bidan mulai dari pemeriksaan kehamilan, persalinan, hingga nifas. Setiap bidan pun selalu menginformasikan tentang pelayanan Keluarga Berencana (KB).

Meski demikian, Harni mengakui masih adanya persoalan bidan di daerah-daerah terpencil. Bidan kerap kesulitan mencapai pelosok desa karena kondisi geografis yang sulit, seperti di Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Maluku. Oleh karena itu, kini ada program kerja sama antara bidan dan dukun bayi. (LUK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com