Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prehipertensi Juga Berisiko Stroke

Kompas.com - 30/09/2011, 10:15 WIB

KOMPAS.com - Sebuah riset terbaru menunjukkan bahwa orang yang memiliki tekanan darah cenderung tinggi atau prehipertensi memiliki risiko 55 persen lebih tinggi terserang stroke ketimbang orang dengan tekanan darah normal. Temuan ini berdasarkan kesimpulan para ahli di University of California, San Diego Scholl of Medicine yang dipublikasikan dalam Journal Neurology.

Prehipertensi adalah istilah klinis yang dibuat oleh para ahli  untuk menggambarkan pasien dengan tekanan darah tinggi, tetapi masih dianggap dalam batas normal. Disebut prehipertensi bila tekanan darah antara 120/80 mmHg sampai dengan 140/90 mmHg.

Peneliti mengemukakan bahwa masih sedikit masyarakat yang mengetahui tentang ancaman kesehatan yang ditimbulkan dari prehipertensi.

"Para ahli beralasan secara umum, semakin tinggi tekanan darah makin besar risiko kematian dan terkena penyakit, " kata Bruce Ovbiagele, MD, profesor bidang ilmu neurology, UC San Diego School of Medicine.

Namun Ovbiagele mengatakan, belum ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa orang dengan prehipertensi berisiko terkena stroke. "Kami memutuskan mengkompilasi semua studi yang dipublikasikan dalam literatur ilmiah dan menggunakan teknik statistik untuk mencari tahu apakah memang ada risiko lebih tinggi kejadian stroke pada orang dengan prehipertensi," jelasnya.

Dalam analisanya peneliti telah mengidentifikasi 12 studi yang berkaitan dengan prehipertensi. Empat berasal dari Amerika Serikat, lima dari Jepang, dua dari China dan satu dari India. Gabungan studi melibatkan lebih dari 518.000 relawan, dengan kejadian stroke yang didokumentasikan. Hasilnya diketahui prevalensi dari prehipertensi berkisar antara 25-46 persen.

"Secara keseluruhan, orang-orang yang prehipertensi (dalam penelitian) berada pada risiko 55 persen lebih tinggi mengalami stroke di masa depan daripada orang tanpa prehipertensi. Hasil ini tanpa memandang jenis kelamin, ras-etnis, jenis tekanan darah (sistolik atau diastolik) atau jenis stroke (iskemik atau hemoragik)," kata Ovbiagele.

Ovbiagele dan rekan mengatakan, dengan adanya temuan tersebut diharapkan dapat mendorong orang dengan prehipertensi untuk mengubah perilaku dan gaya hidup yang cenderung tidak sehat.

"Orang muda dan setengah baya harus memeriksa tekanan darah mereka secara teratur. Jika mereka jatuh ke dalam kisaran yang lebih tinggi prehipertensi, mereka harus mengambil langkah-langkah spesifik untuk memodifikasi gaya hidup mereka, seperti mengurangi asupan garam dan mempertahankan berat badan normal," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com