Kompas.com - Ternyata ada kaitan antara usia ayah dengan kecerdasan bayi. Bila seorang bayi yang baru lahir memiliki ayah yang berusia tua, ia mewarisi ketidaknormalan genetik dari kromosom ayah yang berkaitan erat dengan intelektual.
Ketidaknormalan genetik itu terjadi karena apa yang oleh para ahli disebut "salinan variasi jumlah" di gen. Hal ini meliputi gen yang hilang, berulang, terbalik, atau urutan DNA yang tidak tepat.
Akibat dari ketidaknormalan genetik itu, bayi yang lahir bisa menderita down syndrome. "Selama ini hanya faktor usia ibu yang dianggap berpengaruh, padahal usia ayah juga penting," kata Jayne Hehir-Kwa, peneliti dari Inggris.
Dalam penelitiannya, Hehir-Kwa menemukan adanya mutasi genetik pada anak-anak yang memiliki IQ kurang dari 70. Anak-anak itu juga memiliki cacat lahir seperti gangguan jantung bawaan.
Sumber dari penyimpangan gen tersebut ternyata lebih banyak ditemukan dari pihak ayah daripada ibu. Hampir sekitar 70 persen kasus, penghapusan dan duplikasi DNA bertanggung jawab pada tingkat intelektual yang rendah. "Semuanya lebih banyak diwariskan dari ayah," katanya.
Kwa mengatakan usia ayah menjadi pemicunya. "Pada banyak kasus para ayah ini berusia lebih tua dua tahun dibandingkan usia ayah yang anaknya memiliki tingkat kecerdasan normal," paparnya.
Dalam penelitian yang berlangsung antara tahun 2006-2010 Hehir-Kwa dan timnya melihat salinan variasi gen pada lebih dari 3.400 orang yang menderita intelegensia rendah. Para peneliti menemukan 227 dari mereka memiliki salinan variasi angka yang diturunkan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.