Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pasien Flu Burung di RS Sanglah Meninggal

Kompas.com - 10/10/2011, 10:51 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Kematian dua pasien flu burung di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, berselang tiga jam antara pasien yang satu dan pasien yang lainnya.

Informasi yang dikumpulkan hingga Senin (10/10/2011) menyebutkan, salah satu pasien meninggal dunia pada Minggu sekitar pukul 22.00 Wita. Selang tiga jam kemudian, Senin sekitar pukul 01.00 Wita, giliran satu pasien yang lain mengembuskan napas terakhirnya.

Sampai saat ini, kedua jenazah kakak beradik yang terserang virus flu burung berinisial Ald (10) dan Ra (5) masih tersimpan di kamar jenazah rumah sakit tersebut. Baik kedua orangtua maupun pihak keluarga belum ada yang mengambil jasad kedua pasien flu burung.

Hingga saat ini pula, pihak RSUP Sanglah belum memberikan keterangan resmi terkait kematian dua pasien yang sejak Jumat lalu menjalani perawatan secara intensif di ruang Nusa Indah yang merupakan ruang isolasi bagi pasien flu burung.

Sejumlah wartawan dari media cetak dan elektronik juga tidak diperkenankan mengambil gambar kedua jenazah yang masih tersimpan di kamar jenazah. Sementara itu, beberapa wartawan yang lain menunggu keterangan resmi dari pihak rumah sakit.

Sebelumnya, pihak RSUP Sanglah menyatakan, Ald dan Ra positif terserang virus mematikan tersebut sebagaimana hasil uji sampel darah. Demikian pula dengan pihak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Unud), Denpasar, menyatakan hal yang sama setelah memeriksa sampel ludah pasien flu burung asal Banjar Dinas Antuga, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, itu.

Namun, untuk memperkuat hasil observasinya itu, pihak RSUP Sanglah masih menunggu hasil uji sampel yang dilakukan pihak Balitbang Kementerian Kesehatan di Jakarta. Selama menjalani perawatan di RSUP Sanglah, kedua pasien mendapatkan obat tamiflu yang khusus diperuntukkan bagi pasien flu burung.

"Tim dokter yang menangani kedua pasien tersebut telah memberikan obat tamiflu dan antiinfeksi guna menstabilkan kondisi pasien," kata Direktur Medik RSUP Sanglah dr AAN Jaya Kusuma di Denpasar, Sabtu.

Sebelum dirujuk ke RSUP Sanglah, Ald dan Ra sempat menjalani perawatan selama tiga hari di puskesmas di sekitar tempat tinggalnya akibat suhu badan keduanya naik secara tiba-tiba. Kedua bocah itu mengalami demam hampir bersamaan beberapa saat setelah ayam di sekitar rumah orangtuanya mati mendadak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com