Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Penambahan RTH Capai 20 Hektar

Kompas.com - 11/10/2011, 02:09 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Solusi bagi kurangnya ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta masih terus dicari. Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta terus berupaya menambah RTH di Jakarta. Pada tahun ini, penambahan RTH di Jakarta diperkirakan mencapai 20 hektar atau 0,03 persen dari luas Jakarta.

"Sejak 2010, Pemprov DKI Jakarta menertibkan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Ada 27 lahan SPBU di Jakarta telah dikembalikan fungsinya, dan luasnya mencapai empat hektar," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Catarina Suryowati di Balaikota, Jakarta, Senin (10/10/2011).

Saat ini, realisasi RTH di Ibu Kota sudah mencapai 9,8 persen. Dari 27 lahan SPBU yang dikembalikan fungsinya, sebanyak 14 lahan ditertibkan pada tahun lalu.

Sementara itu, sebanyak 13 lahan lainnya telah ditertibkan pada 2011. Lahan SPBU yang dikembalikan fungsinya antara lain SPBU Jalan Yos Sudarso, SPBU Jalan Pakubuwono sisi barat, SPBU Jalan Tanah Abang Timur (ABRI), SPBU Jalan Tanah Abang Timur (swasta), SPBU Jalan Mataram Sisi Timur, dan SPBU Jalan Dr Wahidin (ABRI).

Sebenarnya sejak tahun 2008, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta sudah mulai melakukan penambahan RTH secara bertahap. Pada 2008, DKI Jakarta mampu menambah luas RTH hingga 6,5 hektar. Kemudian pada tahun 2009 seluas 24 hektar. Selanjutnya pada tahun lalu, penambahan RTH mencapai 18,5 hektar.

"Penambahan RTH memang kami lakukan bertahap. Meski persentasenya kecil, kami terus berupaya melakukan penambahan," ungkapnya. Untuk menambah RTH di Jakarta, pihaknya juga terus menambah taman interaktif.

Saat ini, telah ada 88 taman interaktif di Ibu Kota. Adapun untuk tahun ini ditargetkan akan terdapat tambahan 17 taman interaktif.

"Taman interaktif dibangun di kawasan padat penduduk. Luasnya 300 meter persegi-1.000 meter persegi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com