Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Ayam Tewas di Lombok Tengah

Kompas.com - 13/10/2011, 16:45 WIB
Khaerul Anwar

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Flu burung kini sudah masuk Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hal itu terindikasi dari ratusan ayam yang mati di Lingkungan Pancor, Kelurahan Semayan, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah. Hasil uji sampel darah ayam yang mati itu mengarah pada serangan virus H5N1.

"Ada tujuh bangkai ayam yang dijadikan sampel, dan tiga di antaranya ternyata positif flu burung. Beberapa ayam yang hidup juga dijadikan sampel, ternyata negatif. Begitu hasil pemeriksaan sementara," kata Syamsul Hidayat Dilaga, Kepala Dinas Peternakan NTB, Kamis (13/10/2011) sore di Mataram.

Sampel darah ayam yang mati itu sudah dikirim ke laboratorium di Denpasar, Bali, guna memastikan ternak ayam itu terinfeksi virus flu burung. "Mungkin satu minggu ini sudah kita ketahui hasil pastinya," kata Syamsul.

Sebelumnya, warga Lingkungan Pancor, dihebohkan oleh kematian ayam piaraan mereka secara bertahap, hampir tiap hari dalam jumlah tertentu. Selama Senin hingga Kamis pekan ini, diketahui ada 400 ekor ayam yang mati.

Belakangan diketahui 500 ekor ayam yang mati mendadak di Desa Pringgarata, Kecamatan Pringarata, Lombok Tengah.

Tim Dinas Peternakan Provinsi NTB kemudian melakukan tindakan pencegahan standar, seperti model penanganan terjadinya kasus flu burung di lokasi kejadian. Misalnya mengamankan seluruh unggas yang masih hidup sekitar perkampungan, ke tempat lebih aman, selain menguburkan bangkai ternak piaraan itu.

Masuknya flu burung ke NTB, diduga karena lemahnya pengawasan petugas di pintu masuk pelabuhan laut.

Syamsul mengatakan, pengawasan tetap dilakukan terhadap keluar masuknya ternak oleh petugas karantina di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, misalnya.

"Namun upaya oknum pengusaha yang mencari keuntungan semata, juga beragam caranya. Tidak bisa lolos lewat pelabuhan resmi, maka dicoba lewat pelabuhan tidak resmi yang banyak lokasinya di Lombok ini," ujar Syamsul.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com