Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Osteoporosis, Diam-diam Mencuri Tulang

Kompas.com - 24/10/2011, 15:45 WIB

Kompas.com - Osteoporosis atau kerapuhan tulang ternyata berdampak serius. Betapa tidak, sekadar jatuh terpeleset di lantai pun bisa membuat tulang panggul patah dan menyebabkan kelumpuhan. Belum lagi risiko rasa nyeri di seluruh bagian tubuh.

Hal pertama yang menyadarkan Dewie Darmawan (53) terhadap gangguan pada tulangnya adalah rasa nyeri dan pegal-pegal yang makin sering dideritanya. Hal itu terjadi delapan tahun lalu.

"Pada awalnya saya tidak menyadari kalau rasa kaku pada sendi juga nyeri yang sering dialami disebabkan oleh tulang saya mulai keropos," paparnya.

Menurut dokter yang memeriksa, salah satu faktor risiko yang menyebabkan ia menderita osteopeni adalah karena menopause dini akibat rahimnya yang diangkat karena perdarahan di tahun 1997 yang dialaminya.

"Setelah didiagnosis osteopeni saya diminta mengonsumsi kalsium dan juga hormon estrogen untuk mencegah osteoporosis," paparnya.

Secara berkala Dewie juga melakukan senam osteoporosis dan latihan beban dua kali dalam seminggu. "Kalau saya malas latihan badan kembali kaku dan terasa nyeri kembali," ujar wanita yang sudah menderita osteopeni selama 8 tahun terakhir.

Osteoporosis atau pengeroposan tulang merupakan proses alami pada perempuan terutama setelah menopause. "Penyakit ini ditandai dengan penurunan kepadatan massa tulang sehingga tulang menjadi tipis, rapuh, dan mudah retak atau patah," papar dr.Siti Annisa Nuhonni, SpRM, dalam acara media edukasi bertajuk Osteoporosis Mengincar Perempuan Usia Produktif yang diadakan oleh Fonterra Brands Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu.

Pada orang-orang yang kurang asupan kalsium sejak muda, kata Nuhonni menjelaskan, risiko osteoporosis makin tinggi setelah usia 65 tahun. Demikian juga orang yang bertubuh kurus, punya sejarah keluarga ibunya pernah mengalami patah tulang akibat osteoporosis, berhenti haid dalam waktu lama, menopause dini, atau menggunakan obat kortikosteroid lebih dari enam bulan.

Hal tersebut diperparah oleh gaya hidup yang menghindari sinar matahari karena takut hitam, tidak minum susu, dan kurang bergerak. Rokok, kopi, makanan tinggi garam dan alkohol juga meningkatkan risiko osteoporosis.

Diam-diam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com