Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Keracunan, Produsen Susu Jenius Ganti Nama

Kompas.com - 27/10/2011, 09:57 WIB

KEDIRI, KOMPAS.com — Korban siswa keracunan minum susu Jenius di Kediri terus bertambah. Kasus serupa pernah terjadi tiga minggu lalu. Bahkan, keracunan susu Jenius juga pernah terjadi pada tahun 2006.

Berdasarkan penelusuran di Kediri, ternyata pasca-keracunan tiga pekan lalu, ada perubahan nama dari perusahaan yang memproduksi susu tersebut. Semula nama perusahaan itu adalah PT Vitindoriz HS Ekonomi.  Namun, saat keracunan susu yang dialami siswa di SDN Kayunan, Kecamatan Plosoklaten, kemarin, ternyata perusahaan yang memproduksinya berbeda. Pada label kemasan produk susu Jenius yang terakhir ditemukan di SDN Kayunan tercantum nama produsennya PT Vitindo Riz Electrem.

Lokasi perusahaan produsen susu Jenius itu terdapat di Desa Sumberjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Kemarin, situasi pabrik sepi. Kendati demikian, kegiatan di dalam gedung itu terus berjalan. Para pekerja mulai datang pagi, sekitar pukul 07.00 WIB dan pulang pada sore, sekitar pukul 16.00 WIB.

Di tempat itu, gerbang di pintu utama juga ditutup rapat. Bahkan, saat sejumlah wartawan datang tidak diperbolehkan masuk.

Sulkani yang merupakan salah seorang pemegang saham di pabrik itu belum bisa dihubungi. Telepon selulernya tidak diangkat walaupun dihubungi berkali-kali.

Kasus keracunan yang melibatkan produk susu merek “Jenius” dalam satu bulan ini sudah terjadi tiga kali dan menimpa empat sekolah, yaitu SDN Gadungan IV, Gadungan III, SD NU Watugede di Kecamatan Puncu, dan hari ini terjadi di SD Kayunan, Kecamatan Plosoklaten.

Pada Desember 2006 lalu, saat pemerintahan Bupati Sutrisno kasus serupa menimpa SD Negeri I Tiron, Kecamatan Banyakan. Namun, Bupati yang juga suami dari Bupati Kediri yang menjabat saat ini, Bupati Haryanti menampik dengan dalih ada sabotase dalam kasus keracunan tersebut.

Di wilayah ini dikenal program pemberian susu, dengan anggaran Rp 300 juta. Program pemberian susu tersebut juga sudah berlangsung selama tujuh tahun. Tahun 2011 ini, program itu menjangkau dua kecamatan di Puncu dan Plosoklaten, dengan targetan anak yang duduk di sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI). Bahkan, pada 2012 mendatang, juga sudah dipersiapkan untuk program tersebut, dengan anggaran yang sama.

Pada 2011 ini, tender untuk pengadaan susu itu dimenangkan oleh CV Amanda, dengan nominal tender Rp 300 juta. Jumlah sekolah yang mendapatkan program ini pada 2011 adalah 75 lembaga, baik SD ataupun MI, dengan jumlah murid sekitar 14.000 siswa. Pada 2011 ini, program itu dimulai setelah Hari Raya Idul Fitri bulan Agustus lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com