Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Bersih, Gigi Malah Lebih Sensitif

Kompas.com - 27/10/2011, 10:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gigi bersih ternyata bukanlah jaminan bagi seseorang untuk dapat terbebas dari masalah gigi. Bahkan, sejumlah penelitian menemukan, mereka dengan oral higienis paling baik, cenderung akan mengalami resesi gusi penyebab gigi ngilu.

"Orang dengan oral higiens paling baik cenderung lebih detail dan bersih dalam menyikat gigi. Tapi ternyata, justru mereka sangat berisiko mengalami hipersensitif atau resesi gusi," kata periodontist dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Yuniarti Soeroso, drg, Sp.Perio (K), Selasa (25/10/2011) di Jakarta.

Hal tersebut, menurut Yuniarti, dikarenakan kebiasaan pola menyikat gigi yang tidak benar seperti, menggosok terlalu keras dan menggunakan bulu sikat gigi yang keras. Bahkan, beberapa hasil penelitian menunjukkan, kesalahan menyikat gigi menjadi penyebab utama munculnya masalah gigi sensitif.

"Banyak orang yang salah sikat, akhirnya gigi yang seharusnya tertutup oleh enamel menjadi terkikis dan menyebabkan lapisan dentin terbuka. Tubulus dentin yang terbuka menyebabkan rasa nyeri," jelasnya.

Yuniarti mengatakan, selama ini banyak anggapan keliru di masyarakat bahwa menyikat gigi itu harus keras supaya lebih bersih. Padahal, menggosok gigi yang benar kata Yuniarti cukup dilakukan secara lembut dan menjangkau seluruh sela-sela gigi.

Tujuannya adalah supaya tidak merusak jaringan gusi dan mengabrasi lapisan gigi. Meski belum ada data yang pasti mengenai jumlah penderita gigi sensitif di Indonesia, namun Yuniarti mengungkapkan bahwa sebagian besar gigi sensitif banyak diderita oleh kelompok usia dewasa muda.

"Pencegahannya adalah harus mengedukasi cara sikat gigi yang benar sejak dini pada anak-anak. Dan menjadi suatu keharusan bagi setiap orang untuk memeriksakan giginya minimal 6 bulan sekali," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com