Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Perlu Diet Khusus untuk Ibu Menyusui

Kompas.com - 27/10/2011, 14:40 WIB

KOMPAS.com - Masa menyusui adalah masa sangat berharga bagi seorang ibu dan bayinya. Pada masa-masa ini, seorang ibu harus berupaya agar produksi air susunya lancar, sekaligus berkualitas.  

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sang buah hati melalui ASI,  para ibu sebenarnya tak perlu terlalu risau. Supaya ASI yang dihasilkan berkualitas, seorang ibu sebenarnya tak harus melakukan pola diet ketat atau pun sulit untuk diterapkan.

Seperti yang dipaparkan para konselor menyusui dari New York State WIC Training Center, yang perlu dilakukan hanyalah menjalani diet sehat seimbang yang membuat si ibu merasa lebih baik, memberi lebih banyak energi dan terhindar dari stres.   Penelitian bahkan menunjukkan, diet yang “kurang ideal” pun tidak akan mempengaruhi pasokan ASI atau pun kualitas ASI. Jadi, bersantailah wahai ibu. Nikmatilah masa menyusui dengan rileks. Makanlah saat Anda merasa lapar dan minumlah saat merasa haus. Namun ada baiknya juga membuat jadwal "mengemil" makanan dan atau minuman sehat ketika sedang menyusui.

Yang pasti, tidak ada makanan tertentu yang wajib dikonsumsi atau perlu dihindari. Minum susu selama menyusui bukanlah suatu keharusan. Anda juga tak perlu menghindari makanan pedas dan kafein. Pilihlah makanan yang direkomendasikan bagi semua orang sperti buah-buahan segar, sayuran, roti gandum dan sereal. Makanan yang kaya akan kalsium dan protein juga perlu menjadi bagian dari diet ibu menyusui.

Menyantap makanan yang bervariasi dapat menjadi keuntungan tersendiri bagi bayi yang disusui. Beberapa jenis makanan dapat sedikit mempengaruhi rasa ASI sehingga  memberikan semacam perkenalan awal bagi bayi untuk mengecap rasa makanan. Hal juga penting untuk menyiapkan bayi mengenal beragam rasa makanan ketika dewasa nanti.

Makanan yang mengandung gas seperti brokoli atau makanan asam seperti jus jeruk belum terbukti menyebabkan bayi yang disusui menjadi rewel. Gas ini disebabkan oleh serat dalam makanan saat melewati organ pencernaan. Sedangkan serat tidak akan melebur ke dalam ASI.

Sangat jarang ditemukan kasus bayi mengalami alergi atau sensitif terhadap makanan yang dikonsumsi oleh ibunya. Alergi justru lebih timbul akibat sesuatu yang diberikan secara langsung kepada sang bayi seperti formula, jus atau makanan padat.

Jika Anda benar-benar merasa bahwa bayi Anda bereaksi terhadap sesuatu dalam diet Anda, pikirkan kembali apa yang telah Anda makan dalam beberapa hari terakhir.

Makanan baru atau porsi makanan yang besar bisa menjadi penyebabnya. Kafein dalam jumlah besar juga dapat menjadi penyebab bayi rewel. Mengonsumsi sedikit atau menghindari makanan-makanan tersebut selama 2-3 hari dapat memecahkan masalah.

Secara umum, jika seorang ibu sudah  memiliki pola makan yang sehat, tidak perlu mengubahnya. Jika diet ibu termasuk “kurang ideal”, masa menyusui mungkin merupakan waktu yang tepat untuk memperbaikinya. Tetapi jangan merasa bahwa Anda harus menghindari makanan yang Anda sukai atau tidak disukai. Santailah terhadap diet Anda, dan nikmatilah waktu untuk menyusui bayi Anda. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com