Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santap Daging Kurban, Waspada Kena GERD!

Kompas.com - 02/11/2011, 10:57 WIB

"Pasien biasanya mengira kalau keluhan nyeri dada ini karena masalah jantung. Tetapi sebenarnya karena adanya asam lambung yang kembali arah ke atas tersebut. Selain itu, asam lambung yang naik tersebut juga dapat menginduksi terjadinya sesak nafas, batuk kronis, rhinitis (radang hitung) kronis , radang pita suara (laryngitis) sampai ngilu pada gigi," paparnya.  

Mengonsumsi daging dalam waktu singkat secara berlebihan jelas Ari, dapat menginduksi timbulnya GERD yang mungkin sudah ada sebelumnya. Hal ini dapat diperberat jika daging dimasak dengan santan berlebihan disertai bumbu yang merangsang, asam dan pedas.

Apalagi jika setelah mengonsumsi daging ini langsung tidur, kondisi ini akan memperburuk timbulnya GERD . Karena, hal ini akan menyebabkan makanan yang telah sampai di lambung berbalik arah ke kerongkongan. 

Ari memberikan sejumlah tips agar dapat terhindar dari ancaman GERD, tetapi tetap mengonsumsi daging :

1. Jangan mengonsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat.

2. Tetap mengonsumsi sayur dan buah-buahan.

3. Hindari konsumsi secara bersamaan antara daging dengan jeroan dari hewan kurban tersebut seperti usus, otak, hati, paru atau limpa.

4. Jangan tidur dalam waktu 2 jam setelah makan. Langsung tidur setelah makan akan memudahkan isi lambung termasuk asam lambung akan berbalik arah kembali ke kerongkongan.

5. Pada pasien yang sudah mengalami GERD, konsumsi daging berlebih dan langsung tidur akan menyebabkan timbulnya panas di dada pada 4 dari 5 kasus GERD.

6. Hindari makanan yang terlalu asam dan pedas. Setelah makan daging, hindari minum kopi, alkohol atau minuman bersoda yang akan memperburuk timbulnya GERD. Selain itu, selama mengkonsumsi daging ini, pasien GERD sebaiknya menghindari makanan yang mengandung coklat dan keju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com