Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Bumi Sebabkan Kematian Paling Besar

Kompas.com - 05/11/2011, 09:01 WIB

Kompas.com - Gempa bumi menimbulkan dampak kesehatan paling besar dibandingkan dengan bencana alam lainnya seperti banjir atau topan badai. Kelompok yang paling rentan adalah anak-anak.

Setiap tahunnya di dunia terjadi lebih dari satu juta kejadian gempa bumi dengan berbagai variasi keparahan. Selain kematian saat kejadian, korban yang menderita luka parah juga tidak bisa langsung mendapat perawatan karena gempa juga umumnya merusak infrastruktur.

Banyak kota-kota besar di dunia yang disebutkan berada pada daerah yang rawan gempa bumi, misalnya saja Los Angeles, Tokyo, New York, Delhi, dan Sanghai, sehingga jutaan orang beresiko tinggi menjadi korban.

Dalam satu dekade terakhir gempa bumi telah menyebabkan 780.000 kematian, atau sekitar 60 persen dari kematian akibat bencana alam.

Kematian akibat bencana lainnya, seperti banjir dan topan badai , biasanya terjadi karena tenggelam tapi hanya sedikit menimbulkan luka. Diperkirakan untuk satu orang yang mati karena gempa bumi, ada tiga orang yang terluka.

Selain itu 72 persen kasus depresi juga disebabkan oleh gempa bumi. Pada gempa di Turki tahun 1999, sekitar 17 persen dari populasi melakukan bunuh diri.

Anak-anak termasuk dalam kelompok yang paling menderita akibat cedera dan kematian saat gempa bumi. Pada gempa Haiti tahun 2010, sekitar 53 persen pasien berusia kurang dari 20 tahun dan 25 persen korban berusia kurang dari 5 tahun.

"Gempa bumi biasanya paling berdampak pada populasi di area urban yang memiliki infrastuktur buruk. Hal ini menyebabkan tingginya angka kematian dan luka trauma dalam jumlah besar," kata Dr.Susan Bartel dari Harvard Humanitarian Initiative, dalam laporannya di jurnal Lancet.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com