Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Bekerja, Ahli Manajemen yang Andal

Kompas.com - 07/11/2011, 08:15 WIB

KOMPAS.com - Riset terkini terhadap perempuan Asia, yang direpresentasikan sebagai "High Heeled Warriors" (laskar berhak tinggi), menunjukkan bahwa perempuan modern di perkotaan mampu dan berani membuat keputusan atas dirinya. Mereka gigih mengejar mimpi, berorientasi pada karier dengan menyeimbangkan kehidupan pribadi, pekerjaan, karier, keluarga, atas kemauan dan kesadaran penuh atas dirinya.

Perempuan Asia, terutama di Indonesia, memilih untuk menjalankan segala hal, dan merasa mampu menghadapi berbagai tantangannya. Riset yang diadakan oleh Universal Networks Entertainment terhadap perempuan pemirsa televisi berbayar di perkotaan ini boleh jadi juga dialami oleh Anda sendiri.

Kompas Female berbincang dengan dua perempuan yang sukses menjalani berbagai tantangan tersebut, dengan memilih menjadi ibu bekerja. Keinginan kuat, kepercayaan diri, kompetensi, dan profesionalitas, ada dalam diri mereka. Satu hal yang membuat mereka sukses menjadi ibu bekerja adalah keahlian manajemen.

Kemampuan mengatur berbagai hal, terutama waktu, justru mereka dapatkan dengan memilih menjadi ibu, perempuan bekerja, istri, dan berbagai peran sosial yang melekat dalam dirinya, sebagai perempuan urban di Indonesia.

Mengasah kemampuan manajemen
Nani Koespriani (56), Sekretaris Jenderal Perhimpunan Manajemen Sumber Daya Manusia (PMSM) yang kini berprofesi sebagai Komisaris PT Agung Automall mengatakan, kemampuan manajemen, terutama dalam hal waktu, terasah saat merintis karier.

Ibu satu anak ini berhasil meraih posisi kepala divisi sejak usia 29. Kariernya terus meningkat dengan kepercayaan untuk menjadi menempati posisi penting, mulai level direktur hingga kini sebagai komisaris, di berbagai perusahaan besar dan ternama di Jakarta.

"Ibu bekerja perlu kreatif. Tantangannya memang kurangnya waktu bersama keluarga, apalagi jika suami istri bekerja. Namun dengan manajemen waktu yang baik dan kreativitas, tantangan ini bisa dihadapi," akunya.

Waktu selalu menjadi tantangan bagi ibu bekerja, begitupun bagi Nani. Namun kebersamaan keluarga tetap bisa didapatkannya. Saat anak libur sekolah, dan orangtua bekerja tak bisa cuti, kebersamaan tetap bisa diciptakan dengan membawa anak ke kantor, misalnya. Kreativitas kembali dibutuhkan, untuk menciptakan suasana kerja yang nyaman meski ada anak di kantor.

"Saya beli krayon, siapkan kertas yang banyak, anak saya bebas menggambar di meja di belakang meja kerja saya. Saya sibuk bekerja, anak juga tenang dengan kesibukannya," kata Nani.

Manajemen waktu juga penting, dan ibu bekerja harus menguasainya dengan baik. Nani merencanakan cuti sejak awal tahun. Waktu cuti inilah yang dimanfaatkannya secara berkualitas bersama keluarga. Perencanaan jangka panjang untuk cuti dan liburan bersama keluarga menjadi cara yang dilakukannya untuk meningkatkan kualitas waktu bersama anak dan pasangan.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com