Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hepatitis A Merebak

Kompas.com - 08/11/2011, 07:05 WIB

Depok, Kompas - Sedikitnya 68 siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Depok terserang penyakit hepatitis A. Serangan terjadi dalam waktu hampir bersamaan pada dua pekan terakhir. Untuk menghindari dampak lebih buruk, dinas pendidikan meliburkan sekolah tersebut satu minggu ke depan.

Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Kesehatan Depok Siti Chaerijah membenarkan kondisi itu, Senin (7/11) di Depok.

”Enam puluh delapan siswa SMKN 2 Depok itu memang betul terserang hepatitis A. Tiga di antaranya guru. Makin lama laporannya makin banyak. Kami khawatir dampaknya semakin buruk,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya meliburkan kegiatan belajar-mengajar selama seminggu. Awalnya, pihak sekolah meminta libur selama dua hari. Namun, setelah melihat kondisinya yang mengkhawatirkan, Dinas Kesehatan Depok memperpanjang libur menjadi satu minggu.

Siti mengatakan, penyebab serangan itu sedang dalam penelitian. Dia menduga serangan hepatitis ini dari penularan salah seorang siswa yang sebelumnya terserang. Kemudian menyebar kepada siswa dan guru yang kondisi ketahanan tubuhnya melemah. Penderita hepatitis itu, saat ini, menjalani perawatan inap di sejumlah rumah sakit di Depok.

Salah satunya pasien berinisial DNR (16), siswa SMKN 2 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhakti Yudha, Depok. Menurut ibu DNR, Sari, anaknya semula mengalami gejala mual, muntah, dan panas hari Rabu (2/11), minggu lalu. Sari hanya berpikiran anaknya masuk angin karena kelelahan atau faktor cuaca.

Kondisi DNR makin melemah hingga matanya berwarna kuning. Hari berikutnya, guru DNR menyuruhnya pulang. Sejak saat itu, Sari memutuskan memasukkan DNR ke RS Bhakti Yudha.

Dia menduga penyebaran penyakit ini karena faktor lingkungan yang kurang bersih. Namun, dia tidak berani menyimpulkan sebelum ada hasil penelitian dari dinas kesehatan.

Pembina Palang Merah Remaja SMK Negeri 2 Depok, Empong Saudah, membenarkan siswanya terserang hepatitis A. Pada awalnya, pihak sekolah menerima laporan siswa yang mengalami gejala lemas. Namun, semakin lama jumlahnya semakin banyak sehingga pihak sekolah meminta bantuan dinas kesehatan melakukan tes kesehatan kepada sekitar 100 siswa dan guru.

”Hasilnya memang beberapa di antaranya positif, sebagian masih gejala terserang hepatitis A,” katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com