Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelebihan Vitamin D Ganggu Irama Jantung

Kompas.com - 17/11/2011, 16:00 WIB

KOMPAS.com — Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa tingkat gizi yang rendah erat kaitannya dengan kerusakan jantung. Namun, sebuah riset terbaru menunjukkan, kelebihan nutrisi justru dapat memicu timbulnya atrial fibrilasi atau gangguan irama denyut jantung.

Penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Heart Association ini melibatkan132.000 pasien yang berada di pusat kota medis, Utah, Amerika Serikat. Peneliti menemukan bahwa risiko fibrilasi atrium baru terjadi dan melonjak hampir tiga kali lipat bila kadar vitamin D tinggi.

Masyarakat secara umum memperoleh asupan vitamin D sehari-hari dari sinar matahari. Namun, bagi kebanyakan warga yang tinggal daerah dingin di mana tak cukup mendapat sinar matahari,  mereka cenderung mengonsumsi suplemen untuk meningkatkan kesehatan tulang dan jantung, kata pemimpin studi, Dr Jared Bunch, Direktur Penelitian Elektrofisiologi pada Intermountain Medical Center di Murray, Utah.

Bunch menganjurkan, setiap orang yang melakukan suplementasi vitamin D perlu diambil sampel darahnya untuk kemudian diperiksa apakah penggunaannya masih dalam batas yang wajar atau tidak. Menurut dia, banyak orang yang menganggap suplemen aman untuk dikonsumsi sehingga kurang menyadari ancaman yang mungkin bisa terjadi.

"Orang-orang memandang cara ini sebagai terapi alami untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit. Kami melihat masih banyak pasien yang mengonsumsi suplemen dan vitamin dalam jumlah besar," kata Bunch.

Ia menambahkan, kisaran normal untuk asupan vitamin D 41-80 nanogram per desiliter (ng/dl). Sementara sukarelawan yang terlibat dalam penelitian ini diketahui memiliki jumlah vitamin D yang berlebihan (di atas 100 ng/dl). Asupan harian yang direkomendasikan vitamin D untuk setiap orang mulai dari usia 1-70 tahun adalah 600 unit IU.

Bunch menyarankan, bagi orang yang baru didiagnosis dengan atrial fibrilasi dan juga menggunakan suplemen vitamin D agar lebih berhati-hati dan membicarakan hal ini kepada dokter mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com