Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pekerjaan Jadi Sumber Depresi?

Kompas.com - 18/11/2011, 10:10 WIB

Kompas.com - Bila Anda merasa tak bahagia dengan pekerjaan yang dijalani, Anda tidak sendiri. Sedikitnya seperempat pekerja di seluruh dunia merasa pekerjaan mereka telah merampas keceriaan hidup. Stres yang bertumpuk tersebut lama kelamaan berubah menjadi depresi yang tidak disadari.

Dalam sebuah survei yang dilakukan terhadap 1.200 karyawan di Amerika diketahui hanya 12 persen saja yang merasa optimis dengan pekerjaannya.

Para ahli mengatakan penyebab utama depresi para karyawan itu adalah ekonomi yang tidak stabil. "Tekanan untuk berhasil dan mencapai target yang semakin tinggi menciptakan konsep menghindari kesalahan daripada mengejar sukses, tulis laporan survei yang dilakukan oleh sebuah perusahaan konsultan manajemen.

Untuk memahami mengapa lingkungan kerja justru menciptakan mindset yang negatif, simak situasi umum yang sering dialami di tempat kerja.

Terlalu berorientasi hasil

Para pekerja merasa senang ketika mereka produktif dan bisa merasa buruk bila sebaliknya. Tapi dengan target yang demikian tinggi saat ini para karyawan lebih sering merasa tidak bahagia. Walau pun perusahaan memberi iming-iming rewards pada karyawan yang kinerjanya baik tetapi hal itu tidak bisa menjadi sumber motivasi.

Motivasi karyawan seharusnya didorong oleh kepuasan internal seperti penghargaan positif dan dukungan sosial. Banyak pekerja yang mengeluhkan mereka dituntut untuk tidak melakukan kekeliruan sedikitpun tetapi jarang mendapatkan penghargaan atas kerja luar biasa yang sudah dilakukan.

Dimotivasi oleh rasa takut

Situasi ekonomi yang sulit dan sedikitnya lapangan kerja membuat banyak karyawan yang takut membuat kesalahan dan dimotivasi oleh ketakutan akan dipecat jika performanya buruk.

Tidak ada kepuasan

Ketika ditanyakan apakah yang membuat Anda bertahan pada pekerjaan meski gaji yang diberikan kecil, sebagian besar menjawab kesempatan untuk mengembangkan karir, pekerjaan yang menantang dan menarik, serta kesempatan untuk meningkatkan skill melalui training yang sesuai.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com