Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begadang Memicu Mimpi Buruk

Kompas.com - 06/12/2011, 11:26 WIB

Mengapa begadang menyebabkan mimpi buruk? Para peneliti belum mengetahui dengan jelas, terapi diduga karena stres. "orang yang sering begadang memiliki kadar hormon stres tinggi yang bisa mengacaukan cara otak menyimpan memori selama fase tidur REM. Hal itu membuat otak menafsirkan memori sebagai mimpi yang menakutkan," kata Yavuz Selvi, peneliti di Universitas Arizona, AS.

Untuk menghalau stres, lakukan rileksasi di sela-sela kesibukan dan buatlah prioritas masalah yang harus diselesaikan. Membiasakan diri tidur cukup setiap hari akan menjauhkan dari kelelahan dan stres.

Mungkin Tanda Parkinson

Para peneliti dari Neurology Department of the Hospital Clinic di Barcelona, Spanyol, menyatakan bahwa orang yang mengalami mimpi buruk dan berteriak atau menangis saat tidur akan mengalami kondisi lebih buruk dalam lima tahun mendatang. Mereka yang menderita kondisi REM sleep disturbance, meliputi gerakan tiba-tiba menendang saat mimpi buruk, kemungkinan akan mengarah pada parkinson atau dementia.

Normalnya, pada saat tidur, tubuh seolah lumpuh karena otak mematikan fungsi otot-otot, sehingga memungkinkan tubuh beristirahat dengan baik. Nah, hal ini tidak terjadi pada mereka yang mengalami gangguan REM. Mereka seringkali bergerak scat bermimpi.

Tim yang dipimpin Dr. Alex Iranzo menemukan, seperlima dari 60 orang yang mengalami mimpi buruk disertai REM sleep disturbance mengarah pada parkinson dan penyakit degeneratif lain, seperti levy body dementia. Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Neurology Lancet ini mengindikasikan, gangguan tidur dapat menjadi tanda awal penyakit otak. Penemuan ini diharapkan dapat membantu dokter mendiagnosis kondisi pasien jauh lebih awal dan memungkinkan pasien mendapat perawatan lebih baik.

Dr. Alex beserta timnya memantau 43 pasien berusia di atas 60 tahun yang didiagnosis menderita REM sleep disturbance. Peneliti menemukan, 30 persen pasien ini sejak dua setengah tahun setelah didiagnosis mengalami gangguan tidur.

Di dalam tubuh penderita tidak memiliki cukup zat kimia dopamin karena beberapa sel saraf di otak telah mati. Tanpa dopamin, gerakan mereka menjadi lambat. Mereka juga bingung dan kehilangan memori.

Penelitian terbaru di Spanyol ini mendukung riset sebelumnya di Amerika Serikat yang juga menyatakan bahwa menendang atau memukul saat tidur bisa menjadi bagian dari tanda-tanda awal parkinson. (PUTRI)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau