Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begadang Memicu Mimpi Buruk

Kompas.com - 06/12/2011, 11:26 WIB

"Dalam tahap tidur REM, aktivitas di bagian tertentu otak, termasuk sistem limbik yang terlibat dalam proses pengaturan emosi dan memori, naik dan turun drastis," katanya. Prof. Dr. Yusti Probowati, psikolog dan Ketua Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia, menyatakan bahwa dalam mimpi yang mengerikan, saat terbangun, bisa mengganggu proses emosi pemimpi. Dengan terbangun, orang yang bermimpi merasa lebih baik, terapi hal itu bisa memaksa hadirnya perasaan bahwa ancaman dalam mimpi itu benar-benar nyata.   

Berdasarkan hasil penelitian, 85 persen orang dewasa pernah mengalami nightmare paling tidak sekali setahun. "Mimpi yang mengerikan ini hanya akan jadi masalah jika sampai mengganggu aktivitas seseorang di siang hari," katanya.

Mereka yang cenderung cemas jika menghadapi situasi penuh tekanan, berisiko lebih tinggi mengalami nightmare. Mimpi-mimpi ini bisa membuat mereka lebih stres setelah bangun. Akibathya, mereka akan mengalami lebih banyak lagi mimpi buruk.

Terapi Imagery Rehearsal

Mimpi buruk yang terus terjadi bersifat mengganggu dan bisa memicu insomnia serta gangguan lain di siang hari, termasuk depresi, kecemasan, gangguan memori, mudah march, serta gangguan konsentrasi. Jika Anda mengalaminya, carilah pengobatan. Terapi yang dikenal dengan Imagery Rehearsal Therapy (IRT), bisa membantu mengaami gangguan mimpi buruk dan insomnia.

Seperti dirilis Foxnews, IRT adalah terapi tanpa obat yang dikembangkan Dr. Barry Krakow. Proses terapi meliputi penerangan mengenai faktor penyebab mimpi buruk, cara menerapkan pola tidur yang sehat dan efektif, cara membayangkan mimpi yang diinginkan, menuliskan kembali mimpi melalui teknik membayangkan, serta mempelajari teknik menenangkan pikiran dan mengontrol stres.

Studi menunjukkan, IRT efektif mengobati pasien yang bermimpi secara teratur maupun yang mengalami mimpi buruk akibat trauma (Post-Traumatic Stress Disorder/PTSD). Beberapa pasien melaporkan mengalami perbaikan mood dan bisa beraktivitas jauh lebih baik di siang hari.

Hobi Begadang

Bunga tidur atau mimpi, dijelaskan Dr. Sylvia, biasanya semakin positif dengan semakin dalamnya tidur kita. Saat kita terbangun, tubuh akan terasa lebih segar dan mood lebih baik. Namun, ketika dilanda stres, tidur tak lagi nyenyak karena kita akan Bering terbangun. "Proses tidur akan terbanguu, sehingga mimpi-mimpi buruk lebih sering datang," katanya.

Kebiasaan begadang atau menunda waktu tidur hingga larut malam diduga kuat menjadi penyebab mimpi buruk. Kesimpulan para peneliti dari Turki itu berdasarkan survei atas kebiasaan tidur dan mimpi yang dialami 264 responden, laki-laki dan perempuan. Mereka yang sering begadang dan sulit bangun pagi memiliki frekuensi mimpi buruk 70 persen lebih tinggi daripada responden yang tidur cukup dan bangun pagi. Para peneliti juga menemukan, orang yang hobi begadang lebih sulit melanjutkan tidur setelah terbangun akibat mimpi buruk ketimbang "si morning person".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com