Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Gugup karena Riwayat Fobia?

Kompas.com - 09/12/2011, 13:28 WIB

TANYA : 

Dok, saya mau bertanya.  Saya sering cemas dan panik ketika akan presentasi, bahkan sampai tangan  saya  gemetaran. Memang dulu punya riwayat fobia kepada orang, tetapi setelah dewasa ini  saya agak takut sama orang , tapi ya itu dok, sering cemas menurut analisa saya.  Itu karena pengaruh pola-pola yang diberikan oleh keluarga saya yang salah.

Saya sering dibentak dimarahi, bahkan dipukul oleh ortu bahkan sampai dewasa ini. Saya sudah berkonsultasi dengan dokter spesialis jiwa terdekat di  kota saya, saya diberi terapi anti depresan, akan tetapi itu belum berpengaruh terhadap masalah yang saya hadapi. Bagaimana saya harus menanggapi hal hal itu dok?

(Rosa, 21)


JAWAB :

Rosa yang baik,

Apa yang dialami Rosa sepertinya mengarah kepada suatu gangguan cemas yang disebut Fobia Sosial. Orang yang mengalami fobia sosial biasanya mengeluh takut dan cemas ketika dihadapkan pada kondisi di mana dia menjadi pusat perhatian salah satunya adalah presentasi di depan umum.

Orang yang  mengalami fobia sosial juga biasanya mengeluh takut bertemu dengan orang lain yang lebih tinggi kedudukannya daripada dia. Hal ini disebabkan karena orang yang fobia sosial takut dinilai oleh orang tersebut walaupun pada kenyataannya tidak.

Peristiwa traumatik di masa lalu seperti dipermalukan di depan umum, sering dianggap tidak bisa dan dihindari dari pergaulan serta kondisi-kondisi yang membuat rendah diri sangat berhubungan dengan timbulnya hal ini di kemudian hari.

Salah satu pengobatan yang penting untuk kondisi ini adalah psikoterapi dengan berlandaskan terapi kognitif. Tujuannya adalah untuk mengubah skema-skema negatif yang ada di dalam pikiran Rosa berkaitan dengan peristiwa-peristiwa memalukan yang "diharapkan" timbul jika melakukan sesuatu di depan umum.

Selain itu pembiasaan atau yang disebut habituasi juga penting. Orang yang mengalami fobia sosial harus "dipaksa" untuk menghadapi hal-hal yang dia takutkan. Bisa mulai dengan suatu pembayangan terhadap peristiwa itu sampai langsung berhadapan dengan hal itu. Pemberian obat antidepresan bisa berpengaruh walaupun pada beberapa kondisi tidak terlalu membantu dibandingkan psikoterapi kognitif di atas.

Semoga membantu. Salam Sehat Jiwa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com