TEGAL, KOMPAS.com — Para siswa SD Mangkukusuman VIII dan SD Mangkukusuman IX di Kota Tegal, Jawa Tengah, mendapat pengetahuan baru, yaitu cara mengenali makanan dan minuman yang mengandung pengawet ataupun pewarna berbahaya. Penyuluhan makanan tersebut dilakukan oleh petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Semarang di halaman SD Mangkukusuman IX, Kamis (15/12/2011).
Mahada, petugas yang memberikan penyuluhan, mengatakan, beberapa jenis pewarna berbahaya, yaitu Auramin dan Metanil yellow, serta Rodamin B.
Auramin dan Metanil yellow akan menghasilkan warna kuning mencolok, sedangkan Rodamin B akan menghasilkan warna merah mencolok. "Jadi, anak-anak jangan tergoda dengan makanan yang warnanya mencolok," ujar Mahada.
Makanan yang mengandung pewarna berbahaya bisa menyebabkan mual, muntah, dan dalam jangka panjang bisa mengakibatkan kanker kandung kermih.
Selain itu, siswa juga diajari mengenal makanan yang mengandung pengawet formalin dan boraks. Makanan yang mengandung boraks biasanya bersifat kenyal. "Makanan yang mengandung pengawet berbahaya bisa mengganggu susunan syaraf pusat dan ginjal," ucapnya.
Tiara (10), siswa kelas V SD Mangkukusuman IX, mengaku senang dengan adanya penyuluhan tersebut. Siswa bisa mengerti sehingga akan lebih berhati-hati dalam memilih makanan.
Selama ini, ia lebih suka jajan makanan kering, semacam kerupuk berbumbu, di kantin atau pada pedagang keliling. Hal itu karena rasa makanannya yang gurih. Ia mengaku mendapatkan uang saku Rp 5.000 per hari dari orangtuanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.