Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Leptospirosis Ancam Korban Banjir

Kompas.com - 04/01/2012, 02:24 WIB

Cagayan De Oro, Selasa - Wabah penyakit mengancam korban banjir di wilayah Filipina selatan yang dibawa oleh topan Washi, Desember lalu. Departemen Kesehatan Filipina, Selasa (3/1), mengatakan, sedikitnya delapan orang tewas karena wabah yang menyebar melalui air ini.

Direktur dinas kesehatan regional, Joselina Llacuna, mengatakan, institusinya mencatat hampir 300 kasus penyakit leptospirosis terjadi di wilayah yang dilanda banjir. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, yang disebarkan oleh tikus yang terinfeksi lewat urine yang bercampur air di wilayah beriklim tropis.

”Daerah ini punya sejarah penyakit sama, yang menyebar di kawasan yang dilanda banjir. Sekarang rumah sakit pemerintah sudah penuh, jumlah pasien terlalu banyak,” ujar Llacuna.

Lima orang meninggal dunia karena penyakit tersebut di kota pelabuhan Cagayan de Oro. Juru bicara pemerintah kota Iligan City, Melvin Anggot, menambahkan, tiga orang lainnya meninggal di kota yang bertetangga dengan Cagayan de Oro di Filipina selatan itu.

”Dua orang tertular karena meminum air banjir, satu orang lainnya tertular karena berusaha menyelamatkan kedua orang itu dalam operasi penyelamatan,” ujar Anggot.

Pemerintah Filipina sebelumnya sudah memperingatkan soal kemungkinan merebaknya wabah leptospirosis, terutama di Iligan dan Cagayan de Oro. Kedua kota itu adalah wilayah terparah dilanda banjir yang dibawa oleh topan Washi.

Kepala Badan Penanggulangan Penyakit Menular David Mendoza mengatakan, sebenarnya jumlah obat

yang disiapkan cukup untuk mengatasi bencana tersebut. Namun, tidak banyak orang yang melakukan tindakan pencegahan sehingga penyakit menyebar luas.

Hujan deras yang dibawa oleh topan Washi menyebabkan sungai-sungai meluap. Banjir besar yang datang tiba-tiba menyapu habis perkampungan dan rumah-rumah yang dibangun di atas gosong pasir di wilayah sempadan sungai.

Kantor pertahanan sipil Filipina mengonfirmasi, sedikitnya 1.260 orang dinyatakan tewas karena bencana banjir itu. Sekitar 429.000 orang kehilangan tempat tinggal dan 37.300 orang masih berlindung di pusat pengungsian yang penuh sesak, dua pekan setelah bencana terjadi.

(afp/was)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau