Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Demam Berdarah Melonjak

Kompas.com - 04/01/2012, 07:33 WIB

PALEMBANG, KOMPAS - Kasus demam berdarah di Sumatera Selatan meningkat memasuki musim hujan. Peningkatan jumlah penderita demam berdarah pada awal musim hujan ini tertinggi di Sumatera Selatan sejak tiga tahun terakhir.

Peningkatan terlihat sejak November 2011 dengan 383 penderita. Jumlah ini dua kali lipat dibandingkan Oktober 2011 dengan 137 penderita. Pada awal hingga pertengahan Desember 2011, jumlah penderita yang terdata di Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel 156 orang.

Jumlah ini diperkirakan masih bertambah karena laporan pasien pekan terakhir Desember 2011 dari kabupaten dan kota belum masuk. Sepanjang Januari hingga pertengahan Desember 2011, di Sumsel tercatat ada 1.721 kasus demam berdarah dengan angka kematian 19 jiwa. Tahun 2010, jumlah penderita demam berdarah di Sumsel 1.143 orang.

Di Rumah Sakit dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, sebulan terakhir, jumlah anak yang dirawat karena demam berdarah 111 orang, lima kali lipat dari angka kejadian rata-rata tertinggi tahun 2011, 21 orang per bulan. ”Peningkatan sudah melebihi standar kejadian luar biasa,” kata Kepala Instalasi Rawat Anak RSMH Pasmawiah, Selasa (3/1).

Kepala Instalasi Humas dan Pemasaran RSMH Djunaidi AR mengatakan, selama Desember, rata-rata 5-10 pasien demam berdarah dirujuk ke RSMH per hari.

Untuk mengatasi lonjakan pasien demam berdarah, RSMH membuka ruang baru dengan 50 tempat tidur. RSMH juga menambah 30 tenaga perawat untuk kasus demam berdarah. ”Stok obat-obatan, terutama cairan infus, ditambah untuk mengantisipasi kasus demam berdarah yang diperkirakan berlangsung hingga Februari,” katanya.

Menurut dia, tingginya kasus demam berdarah pada musim hujan ini mengindikasikan terulangnya siklus demam berdarah lima tahunan. Tahun 2007, terjadi lonjakan kasus yang dinyatakan sebagai kejadian luar biasa.

Kepala Seksi Bina Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Mulyono mengatakan, bulan November hingga Februari merupakan puncak serangan demam berdarah di Sumsel. Hal ini karena lingkungan mendukung perkembangan nyamuk, seperti suhu dan kelembaban udara yang tinggi, serta banyaknya genangan air akibat tingginya curah hujan.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel menyediakan lima ton obat pembasmi larva, tiga ton pembasmi serangga, serta 560 alat tes demam berdarah untuk dibagikan ke kabupaten dan kota. Pemerintah Kota Palembang juga membagikan 1.500 ikan cupang untuk membasmi jentik nyamuk secara alami. (IRE)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com